Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulit Sapi Mahal, Denim Pun Dijadikan Pelapis Mebel

Kompas.com - 16/03/2015, 15:09 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Semakin melonjaknya harga kulit sapi sebagai bahan baku pembuatan furnitur, memaksa produsen mebel ekspor asal Indonesia menurunkan target omsetnya. Omset diturunkan, karena pembeli asing menolak kenaikan harga produk mengikuti tingginya harga kulit sapi.

Untuk menyiasatinya, Djawa Furni, salah satu produsen mebel asal Jogjakarta, melakukan serangkaian inovasi. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kain denim sebagai upholstery (kain pelapis) furnitur.

"Selama 14 tahun kami telah menggunakan bahan kulit sapi sebagai pelapis mebel jati. Namun karena saat ini harga kulit sapi tinggi sedangkan konsumen tidak mau menerima kenaikan harga, akhirnya kami putar cara dengan memanfaatkan bahan denim,” ujar Marketing Djawa Furni, Annisa Putri Rahmanto ketika diwawancarai Kompas.com saat pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2015, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3/2015).

Dimas Jarot Bayu/Kompas.com Djawa Teak, mebel berlapis kain
Dengan nama Djawa Teak, produk mebel berlapis denim ini mengusung konsep retro. Hal ini dibuat agar Djawa Teak mampu menyasar tren pasar kalangan muda.

"Kami coba mengusung konsep retro mengkuti tren di pasar kalangan muda. Selain itu, dengan bahan ini juga harganya menjadi cukup kompetitif karena memang kami membandrol produk untuk target pembeli middle-low,” lanjut Annisa.

Annisa mengungkapkan, harga Djawa Teak berkisar mulai dari 4 dollar AS hingga 120 dollar AS per unit. Produk mebel berlapis denim ini direncanakan akan diekspor ke Perancis, sebagai konsumen terbesar produk Djawa Furni.

“Kami masih berencana melakukan ekspor ke Perancis sebagai konsumen tetap. Biasanya kami mengeskpor produk sebanyak 8 kontainer tiap bulan. Tapi melihat animo pembeli seperti dari Jepang dan Turki saat pameran (IFEX) ini, mungkin akan ada ekspansi ekspor,” tandas Annisa.

Annisa menuturkan, selama IFEX yang berlangsung sejak Kamis (12/3/2015), jumlah peminat dari mancanegara sekitar 20 sampai 30 orang per hari.

“Animo pembeli cukup bagus, per harinya ada sekitar 20 hingga 30 orang yang berminat membeli Djawa Teak,” tambah Annisa.

Meski telah mendapatkan sejumlah pembeli serius, Annisa tak akan berhenti mengembangkan Djawa Teak agar produk tersebut tampil menjadi lebih baik. Pasalnya, masih ada pro dan kontra dari konsumen terkait perawatan mebel berbahan denim.

“Soal kenyamanan itu relatif. Memang sempat ada pro dan kontra untuk perawatan Djawa Teak. Kami mempersiapkan tips dan trik dalam melakukan perawatan saja. Untuk ke depannya kami berencana mengembangkan sistem perawatannya agar lebih memudahkan konsumen,” jelas Annisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com