Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Gurem "Jual" Jalan Tol Demi Raup Keuntungan

Kompas.com - 07/03/2015, 18:29 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Infrastruktur jalan tol dan transportasi di wilayah Jakarta yang sedang giat dikembangkan tak hanya dimanfaatkan pengembang skala besar, juga pengembang gurem. Mereka "menjual" pengembangan infrastruktur dan transportasi tersebut sebagai nilai tambah properti yang dipasarkannya.

Pengembang di wilayah Ciledug dan Joglo, Jakarta Selatan, misalnya. Mereka membangun hunian di lokasi yang persis bersebelahan dengan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) atau berdekatan dengan proyek Jalan Layang Transjakarta Koridor XIII Kapten Tendean-Blok M-Ciledug. Para pengembang ini menganggap kehadiran infrastruktur tersebut dapat mendongkrak nilai jual.

Tak butuh lahan dengan luas puluhan atau ratusan hektar, cukup di bawah 10.000 meter persegi, mereka mampu membangun dan menjual puluhan unit rumah. Dengan harga di atas Rp 500 juta, mereka meraup penjualan maksimal karena memang produk yang mudah diakses berbagai moda transportasi, banyak dicari.

Salah satu pengembang skala kecil tersebut, adalah Aji Kusnanto. Dia menjelaskan bahwa pembangunan properti di Jalan Petukangan Utara, Jakarta Selatan, yang berdekatan dengan Ciledug sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan wilayah tersebut dapat diakses dari Jalan Tol JORR W2 dan Jalan Layang Transjakarta Koridor XIII .

Dimas Jarot Bary/Kompas.com Salah satu perumahan yang sedang dibangun di wilayah Ciledug, Jakarta. Nilai jual perumahan terdongkrak dengan adanya infrastruktur transportasi, seperti Jalan Tol JORR W2 serta Jalan Layang Transjakarta Koridor XII yang sedang dibangun. Foto diambil Sabtu (7/3/2015).

“Kebanyakan konsumen mencari lokasi dengan akses transportasi yang mudah. Lokasi di wilayah (Ciledug) ini sekarang strategis karena ada Jalan Tol JORR W2. Ditambah lagi dengan adanya pembangunan Jalan Layang Transjakarta Koridor XIII. Sekarang saja harga tanah sudah mencapai Rp 3 juta per meter persegi. Nanti pasti akan lebih tinggi,” ujar Aji kepada Kompas.com, Sabtu (7/3/2015).

Karena menguntungkan, Aji tak hanya membangun satu atau dua perumahan, melainkan lima perumahan dengan konsep townhouse . Kelima perumahan tersebut adalah Puri Pakkita 1, Puri Pakkita 2, Corsellia Residence, Puri Kejaksaan 3, dan Green Bamboo Residence. Aji memasarkan produk-produknya dengan harga serentang Rp 900 juta  hingga Rp 2 miliar.

“Sampai saat ini sudah ada 5 townhouse yang dibangun dengan tipikal rumah 2 lantai. Rata-rata luas bangunannya 6x17 meter persegi. Luas tanah tiap townhouse sendiri bervariasi, mulai dari 1.000 hingga 5.000 meter persegi,” lanjut Aji.

Senada dengan Aji, staf marketing Joglo Town House, Untung Apriyanto, mengatakan kehadiran infrastruktur transportasi di wilayah Ciledug menjadi nilai jual perumahan yang berlokasi di Jalan Mochtar Raya H. Harun, Petukangan Utara tersebut.

“Lokasi Joglo Town House strategis karena cuma 3 kilometer dari Jalan Tol JORR W2. Itu jadi salah satu kelebihan karena akses transportasi penghuni nanti akan jadi lebih mudah lewat tol,” ujar Untung.

Joglo Town House dikembangkan di lahan seluas 2.900 meter persegi oleh PT Decorin Putera. Setiap unit dirancang dengan luas bangunan 105 meter persegi, 115 meter persegi, dan 125 meter persegi. Perumahan dengan satu pintu masuk ini dibanderol dengan harga Rp 1,3 miliar–Rp 1,8 miliar per unit.

“Maksimal perumahan ini akan melakukan serah terima pada Agustus 2015. Saat ini baru 2 unit selesai dibangun dari 18 unit yang direncanakan,” lanjut Untung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com