Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelangkaan Lahan Picu Harga Apartemen Terus Meroket

Kompas.com - 17/02/2015, 20:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelangkaan dan tingginya harga lahan di Jakarta telah menggeser preferensi konsumen terhadap apartemen strata (kondominium). Harga apartemen pun menjadi lebih mahal, dan sulit dijangkau oleh masyarakat. Terutama kalangan menengah bawah.

Menurut riset Cushman and Wakefield, hingga akhir 2014 saja, harga jual rerata apartemen di wilayah central business district (CBD) Jakartamencapai Rp 42,1 juta per meter persegi. Melonjak signifikan 38,9 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara harga rerata apartemen di area primer tercatat Rp 36,1 juta per meter persegi atau melesat 26,2 persen jika dibandingkan kuartal empat 2013.

Menurut Head of Reasearch & Advisory Cushman & Wakefield Idnonesia, Arief Rahardjo, para pengembang bakal merespon fenomena tersebut dengan menawarkan apartemen yang lebih terjangkau di kawasan luar Jakarta.

"Meskipun berada di kawasan pinggiran, namun memiliki akses langsung ke CBD Jakarta. Sebut saja di Serpong, Bekasi Barat, dan Cikarang," ujar Arief saat paparan Jakarta Property Outlook, Selasa (17/2/2015).

Arief menjelaskan, hingga akhir 2014, total kumulatif pasokan apartemen terbangun di Jakarta  tercatat sebanyak 138.574 unit, naik 4,6 persen per kuartal dan 16,0 persen per tahun. Seiring rampungnya 13 proyek sepanjang tiga bulan terakhir.

"Pada periode yang sama juga terdapat 22 proyek baru yang diluncurkan ke pasar. Proyek-proyek ini menambah total pasokan proyek mendatang di Jabodetabek menjadi 164.980 unit," imbuh Arief.

Proyek mendatang yang baru diluncurkan tersebut didominasi proyek kelas menengah (62,4 persen), diikuti kelas menengah-bawah (26,1 persen), kelas menengah-atas (25,7 persen), dan kelas atas (1,7 persen).

Sementara yang terbangun sebanyak 314 proyek apartemen. Apartemen kelas menengah-bawah memimpin pasokan di Jabodetabek dengan 38,0 persen atau sekitar 62,709 unit, diikuti  kelas menengah (35,5 persen), kelas menengah-atas (14,0 persen), dan kelas atas (12,5 persen).

Berdasarkan lokasi penyebarannya, mayoritas apartemen terbangun terkonsentrasi di wilayah
sekunder, sekitar 73,2 persen dari total pasokan atau 101.434 unit, sementara kawasan CBD berkontribusi sebanyak 18,7 persen dan kawasan primer sebanyak 8,1 persen.

Wilayah sekunder juga menjadi lokasi untuk hampir seluruh proyek mendatang, memegang sekitar 93,0 persen dari total pasokan, sementara area primer dan CBD masing-masing mewakili 3,3 persen dan 3,7 persen.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lalin Kendaraan Menuju Destinasi Wisata Religi Meningkat

Lalin Kendaraan Menuju Destinasi Wisata Religi Meningkat

Berita
Libur Panjang Waisak, 100.000 Tiket Whoosh Terjual

Libur Panjang Waisak, 100.000 Tiket Whoosh Terjual

Berita
Murah Meriah, Dua Bahan Dapur Ini Bisa Bikin Peralatan Stainless Steel Anda Kinclong

Murah Meriah, Dua Bahan Dapur Ini Bisa Bikin Peralatan Stainless Steel Anda Kinclong

Umum
Sekolah Internasional Kipina Kids Bakal Hadir di SouthCity

Sekolah Internasional Kipina Kids Bakal Hadir di SouthCity

Perumahan
Bendungan Cijurey Dibangun untuk Irigasi Kabupaten Bogor

Bendungan Cijurey Dibangun untuk Irigasi Kabupaten Bogor

Berita
Libur Panjang Waisak Berakhir, 156.347 Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Libur Panjang Waisak Berakhir, 156.347 Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Berita
Lalin Meningkat, 58.099 Kendaraan Lintas Tol Bali Mandara

Lalin Meningkat, 58.099 Kendaraan Lintas Tol Bali Mandara

Berita
Cara Tepat Membersihkan Peralatan Stainless Steel di Dapur

Cara Tepat Membersihkan Peralatan Stainless Steel di Dapur

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat Daya: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat Daya: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rote Ndao: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rote Ndao: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

[POPULER PROPERTI] Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com