Dirketur Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat, Mochammad Natsir, mengungkapkan hal tersebut dalam Workshop Peta Jalan Efisiensi Energi PDAM, di Jakarta, Rabu (11/2/2015).
"Rendahnya cakupan pelayanan air minum ini merupakan masalah mendesak yang harus segera diatasi. Secara operasional, ini merupakan refleksi dari pengelolaan yang kurang efisien, selain kurangnya pendanaan untuk pengembangan sistem yang ada," tutur Natsir.
Saat ini, pemerintah tengah mengupayakan untuk meningkatkan efisiensi energi PDAM melalui beberapa program terobosan. Di antaranya Program Efisiensi Energi, Program Pengembangan SDM bagi seluruh karyawan PDAM di Indonesia, dan Program Penyehatan PDAM.
"Untuk Program Efisiensi Energi, kami mendapat banyak bantuan dari beberapa stakeholder seperti USAID, Perpamsi, Asian Development Bank (ADB), dan World Bank. Program yang telah dijalankan dalam bentuk kegiatan Indoensia Urban Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH) dan Indonesia Clean and Energy Development (ICED)," beber Natsir.
Natsir menambahkan, kemitraan yang dilakukan pemerintah dan stakeholeder bertujuan untuk mengatasi masalah yang dialami, terutama pendanaan. Pemerintah juga akan mendorong alternatif sumber pendanaan yang bisa berasal dari pemerintah melalui APBN, dan APBD, donor, serta pihak swasta.
Dengan adanya dukungan dari berbagai stakeholder, diharapkan PDAM dapat secara mandiri meningkatkan kualitas, dan cakupan pelayanan air minum berkesinambungan. Sehingga dapat meningkatkan kinerja PDAM di kemudian hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.