Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMF Segera Terbitkan Efek Beragun Surat Partisipasi

Kompas.com - 10/02/2015, 13:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF akan segera menerbitkan Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA-SP). Instrumen EBA hasil transaksi sekuritisasi tagihan kredit pemilikan rumah (KPR) selaras dengan ketentuan Peraturan Presiden 19/2005 yang disempurnakan melalui Peraturan Presiden 1/2008.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempertegas posisi SMF melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 23/POJK.04/2014 tentang Penerbitan dan Pelaporan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) dalam rangka Pembiayaan Sekunder Perumahan.

Menurut Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), Raharjo Adisusanto, EBA-SP bisa mendukung pembangunan rumah di Indonesia melalui penyediaan dana.

"PT SMF (Persero) berperan sebagai penyedia dana 25 persen porsi bank penyalur FLPP hingga akhir Desember 2014 mencapai Rp 3 triliun. Dana ini membiayai sekitar 70.188 debitur," kata Raharjo di Gedung Graha Niaga di Jakarta, Selasa (10/2/2015).

Raharjo menambahkan, berlakunya POJK EBA-SP ini bisa meningkatkan pertumbuhan volume KPR di Indonesia. Lewat sekuritisasi, dana jangka panjang dari pasar modal, kegiatan pembiayaan perumahan bisa terjamin.

Sementara itu, menurut Wakil Menteri Indonesia Mardiasmo penerbitan EBA-SP ini merupakan wujud dukungan untuk investasi baru bagi investor pasar modal. "Saya berharap dengan penerbitan EBA-SP ini dapat menjunjung pembiayaan sekunder perumahan di Indonesia," kata dia.

Mardiasmo melanjutkan, melalui penerbitan EBA-SP, backlog (kekurangan hunian) secara efektif akan teratasi. Seperti diketahui, tiap tahunnya kebutuhan rumah di Indonesia berkisar 800.000-1 juta unit rumah.

"Sedangkan, kemampuan pemerintah dari APBN hanya 100.000-200.000 unit," imbuh Mardiasmo.

Selain itu, dia juga berharap penerbitan EBA-SP ini dapat menarik minat para pemilik modal. Ke depannya, pasar modal Indonesia menjadi lebih likuid dan tahan goncangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau