Menurut Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), Raharjo Adisusanto, EBA-SP bisa mendukung pembangunan rumah di Indonesia melalui penyediaan dana.
"PT SMF (Persero) berperan sebagai penyedia dana 25 persen porsi bank penyalur FLPP hingga akhir Desember 2014 mencapai Rp 3 triliun. Dana ini membiayai sekitar 70.188 debitur," kata Raharjo di Gedung Graha Niaga di Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Raharjo menambahkan, berlakunya POJK EBA-SP ini bisa meningkatkan pertumbuhan volume KPR di Indonesia. Lewat sekuritisasi, dana jangka panjang dari pasar modal, kegiatan pembiayaan perumahan bisa terjamin.
Sementara itu, menurut Wakil Menteri Indonesia Mardiasmo penerbitan EBA-SP ini merupakan wujud dukungan untuk investasi baru bagi investor pasar modal. "Saya berharap dengan penerbitan EBA-SP ini dapat menjunjung pembiayaan sekunder perumahan di Indonesia," kata dia.
Mardiasmo melanjutkan, melalui penerbitan EBA-SP, backlog (kekurangan hunian) secara efektif akan teratasi. Seperti diketahui, tiap tahunnya kebutuhan rumah di Indonesia berkisar 800.000-1 juta unit rumah.
"Sedangkan, kemampuan pemerintah dari APBN hanya 100.000-200.000 unit," imbuh Mardiasmo.
Selain itu, dia juga berharap penerbitan EBA-SP ini dapat menarik minat para pemilik modal. Ke depannya, pasar modal Indonesia menjadi lebih likuid dan tahan goncangan.