Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandung Gagal Capai Target RTH

Kompas.com - 06/02/2015, 17:17 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Meski Pemerintah Kota Bandung tengah gencar melakukan program revitalisasi taman kota, namun proporsi ruang terbuka hijau (RTH) tak bertambah. Ini artinya, target penambahan 2 persen proporsi RTH setiap tahunnya tidak tercapai.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat, Dadan Ramdan, mengatakan berbagai program pemerintah kota (pemkot) memang telah mengalami peningkatan yang signifikan. Sayangnya, hal tersebut tidak memengaruhi proporsi RTH.

"Proporsi RTH Kota Bandung tak ada penambahan yang berarti. Pada tahun 2014 sekitar 12 persen. Harusnya tahun ini sudah menambah 2 persen kalau mengacu pada rencana pemerintah. Nyatanya (target tersebut) tidak tercapai," ujar Dadan ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (05/02/2015).

Menurut Dadan, capaian proporsi RTH Kota Bandung pada tahun 2025 seharusnya menjadi 30 persen. Untuk itu, harus ada program yang mampu membangun proporsi ideal RTH.

“Usaha yang dilakukan oleh pemerintah saat ini bukanlah untuk menambah luasan taman secara kuantitatif tapi hanya menata, memperbaiki, dan membuat taman-taman saat ini dapat lebih nyaman bagi warga. Pemkot harus bisa buat program yang menambah proporsi RTH,” lanjut Dadan.

Dadan menambahkan, sebenarnya ada potensi peningkatan RTH di Kota Bandung. Hanya saja, belum ada komitmen yang jelas untuk meningkatkan RTH.

"Ada potensi membuat hutan kota.  Kawasan Bandung Utara (KBU) misalnya, ada 500 hektar yang bisa menjadi hutan kota, bukan malah jadi bangunan nantinya," tandas Dadan.

Kepala Bidang Taman Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung, Dadang Dharmawan, mengamini pernyataan Dadan. Menurut Dadang, memang saat ini taman-taman kota lebih dikonsetrasikan kepada fungsinya sebagai ruang publik, tapi tidak berarti fungsi RTH ditinggalkan begitu saja.

“Saat ini sebenarnya kalau dari sisi luasan (kuantitas RTH) masih belum. Tapi ke depan ada rencana pembuatan taman atau hutan kota dari tanah milik aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” ujar Dadang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com