Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Mengeluh, Pemerintah Tantang Pengembang Tuntaskan Satu Juta Rumah

Kompas.com - 30/01/2015, 07:31 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program satu juta rumah yang dicanangkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dianggap beberapa kalangan sangat ambisius. Meski begitu, sebenarnya angka tersebut sudah diperhitungkan secara hati-hati.

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sofyan Wanandi, saat diskusi panel "Program Pengadaan Sejuta Rumah: Peluang & Tantangan" menyatakan keyakinannya bahwa program ini akan berjalan. Karena, menurutnya Jusuf Kalla awalnya minta 2 juta (unit rumah per tahun).

"Tapi, setelah pertimbangan macam-macam kita targetnya buat 1 juta (unit)," ujar Sofyan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) DPP-DPD Real Estat Indonesia (REI) di Hotel JS Luwansa, Kamis (29/1/2015).

Untuk merealisasikan program tersebut, Sofyan mengajak pengembang, khususnya yang tergabung dalam REI bekerja sama. Menurut Jusuf Kalla, kata Sofyan, REI akan dilibatkan penuh untuk membangun perumahan menengah ke atas.

"Kita akan melakukan segala macam cara untuk pembangunan rumah murah ini bisa diselesaikan," kata Sofyan.

Ia menambahkan, baik pengembang maupun pemerintah harus saling menguntungkan. Dalam hal ini, pengembang diajak untuk membantu masyarakat yang belum mendapatkan rumah. Di sisi lain, pemerintah juga akan membantu pekerjaan pengembang di daerah.

Meski begitu, Sofyan mengingatkan, khusus untuk program ini, pengembang tidak akan mendapatkan untung yang tinggi. "Anda pasti tidak bisa cari untung besar disini. Tapi saya minta, jangan jor-joran pada hal-hal negatif. Semua akan dapat bagian. Selama ini, REI hanya bisa bangun beberapa ratus ribu rumah saja per tahun. Sekarang 2 kali lipatnya. Mampu nggak?" tantang Sofyan.

Semua masalah yang dihadapi oleh pengembang, lanjut dia, pasti akan diperhatikan. Namun, Sofyan meminta supaya pengembang tidak mudah mengeluh. Bahkan tidak ada waktu untuk mengeluh.

"Kalau ada yang tidak bisa ikut, tinggalin. Tidak perlu lagi menangisi orang yang tidak bisa ikut. Saya tidak berharap 100 persen yang di sini bisa ikut. Kalau merasa rugi, jangan ikut supaya tidak menyusahkan yang lain," tegas Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com