Candi ini terbentuk dari studi geometri dan pola-pola Islam dengan proses digitalisasi geometris pada model parametis, dan manipulasi bentuk generasi arsitektural terbaru. Proyek tersebut dibangun dengan menyesuaikan tema festival, yaitu 'Caravanserai' atau tempat peristirahatan bagi para wisatawan di Timur Tengah.
Proyek tersebut juga memiliki misi kesenian 'Burning Man' yang bertujuan untuk menunjukkan pengalaman interaktif, partisipatif, dan ekspresi kreatif. Hayam sering digunakan oleh pengunjung festival sebagai tempat berteduh dan meditasi, tempat berkumpul bersama teman-teman, dan untuk bermain alat musik.
Hal tersebut mengingatkan pada dekorasi muqarnas dan moucharaby khas Persia, paviliun panel kayu lapis menyaring sinar matahari yang terik dan menciptakan tempat berlindung di tengah-tengah padang pasir. Pada malam hari, empat pilarnya diterangi cahaya dari lentera di dalam Palaya, membentuk pola berlapis cahaya emas.
Candi Hayam adalah candi yang tembus sekaligus penyaring cahaya dan menjadi tempat istirahat di tengah-tengah lantai gurun. Candi ini juga merupakan miniatur Caravanserai bagi para pengunjung festival yang kelelahan. Hayam mencerminkan semangat geometri Islam, yaitu arsitektur berpola rumit yang mendeskripsikan keindahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.