Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Arya: Hampir Semua Hotel di Bogor Bangun Sumur Ilegal!

Kompas.com - 07/11/2014, 12:54 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mempertahankan julukan "Kota Hijau" bagi Kota Bogor rupanya bukanlah hal yang mudah. Apalagi, salah satu kriteria kota yang hijau adalah kualitas airnya begitu baik.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, banyak oknum mengambil air tanah hanya untuk kepentingan pribadi. Bima mengungkapkan, hampir semua hotel di Bogor tidak mengantongi izin untuk membuat sumber air bawah tanah.

"Saya meminta staf saya inspeksi ke hotel-hotel yang menggunakan air bawah tanah. Hasilnya, tiga rumah sakit menggunakan air bawah tanah ilegal. Hampir semua hotel juga ilegal," ujar Bima pada acara Urban Greening Forum 3 di Kementerian PU-Pera, Jakarta Selatan, Kamis (6/11/2014).

Hal tersebut dibuktikan dari laporan PDAM pada beberapa bangunan di Bogor yang sama sekali tidak menarik air. Bima geram karena oknum tersebut secara tidak langsung membahayakan keseimbangan air tanah di Bogor.

"Hotel di sekitar Kebun Raya dan hotel-hotel lain di Bogor, hampir semuanya," kata Bima.

Di sekitar Kebun Raya sendiri, lanjut dia, ada 10 hotel dan delapan hotel yang sedang dalam pembangunan. Dari 10 hotel itu, hampir semuanya tidak menggunakan PDAM, dan tidak memiliki izin untuk membuat sumber air baru.

Oleh karena itu, menurut Bima, dalam waktu dekat pihaknya berencana melaporkan pelanggaran sumur ilegal tersebut kepada pihak kepolisian. Selanjutnya, dia akan menutup sumur-sumur itu dan menerbitkan sanksi kepada pihak hotel yang telah membuat sumur tanpa izin.

Perubahan iklim

Tantangan lain untuk mempertahankan Bogor sebagai kota hijau adalah memerangi perubahan iklim. Bima Arya mengaku, banyak perbedaan di Bogor saat masih di bangku sekolah dengan kondisi saat ini.

"Jumlah burung berkurang. Dulu, di sekitar Kebun Raya, suka ada suara kalong. Sekarang sudah tidak ada. Ini ancaman juga," kata Bima.

Dia juga menuturkan, suhu Bogor mulai naik menjadi 26 derajat. Meski masih tidak sepanas Jakarta, angka ini tak bisa diabaikan.

"Ini tanda-tanda kerusakan lingkungan Bogor," ujar Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau