JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor perkantoran diperkirakan mengalami stagnasi pada 2015 mendatang. Hal tersebut dimungkinkan, karena pasokan (supply) bakal lebih banyak ketimbang permintaan (demand).
Menurut CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, selama tiga tahun terakhir kondisi permintaan memang melebihi pasokan. Itu ditandai oleh maraknya aksi ekspansi perusahaan-perusahaan multinasional dan nasional, serta aktivitas investor.
"Namun, tahun depan akan flat saat banyak proyek perkantoran rampung pembangunannya dan masuk pasar secara bersamaan," ujar Hendra, kepada Kompas.com, Rabu (29/10/2014).
Hendra menuturkan, stagnasi juga dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang melambat sehingga memengaruhi penundaan ekspansi bisnis.
"Tapi kebutuhan akan tetap ada sehingga transaksi tidak terlalu sepi. Kebutuhan ini berasal dari perusahaan yang perlu ruang lebih besar, relokasi, dan naik kelasnya start up company atau pebisnis pemula yang membutuhkan ruang perkantoran lebih representatif," kata Hendra.
Berdasarkan data Colliers International Indonesia, pasokan perkantoran baru yang akan memenuhi pasar CBD Jakarta pada 2015, sebanyak 607.462 meter persegi. Sementara itu, pasokan hingga akhir 2014 nanti akan mencapai 2,5 juta meter persegi atau lebih dari separuh pasokan total kumulatif 4,8 juta per meter persegi. Sebanyak 50 persen di antaranya sudah terserap dalam bentuk komitmen awal. Adapun pra komitmen untuk tambahan perkantoran baru yang masuk 2015 baru mencapai 25 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.