Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Di Bandung, Tiap Gedung Wajib Punya Taman di Atapnya!

Kompas.com - 29/10/2014, 19:18 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aspek ramah lingkungan belum menjadi "kewajiban" yang banyak dipikirkan dalam sebuah konsep pembangunan gedung di Indonesia. Kebanyakan pemilik gedung, terutama pebisnis properti, masih memfokuskan pada lokasi strategis suatu bangunan.

Menurut arsitek Ridwan Kamil, saat ini setiap bangunan perlu menerapkan konsep ramah lingkungan. Salah satunya dengan membangun taman di atas gedung.

"Di Bandung itu saya wajibkan. Semua bangunan, di atap bangunannya, harus ada taman," ujar Wali Kota Bandung ini.

Ridwan menuturkan, suasana kota yang semakin panas biasanya karena jumlah bangunan terus bertambah, sementara lahan tumbuh-tumbuhan berkurang. Untuk mengatasi hal itu, taman di atap gedung menjadi salah satu solusi pengadaan ruang terbuka hijau. Selain lebih hijau, taman di atas gedung juga berfungsi sebagai tempat untuk melepaskan penat saat lelah bekerta.

 
"Kalau kita lihat dari atas kan luar biasa view-nya, ya. Daripada jadi ruang mekanik atau elektrikal, lebih baik dimanfaatkan untuk taman," kata Ridwan.

Selain memiliki taman di atap gedung, Ridwan menjelaskan, kriteria ramah lingkungan pada satu gedung juga dilihat dari material yang membentuknya. Dia mengakui, gedung seperti Menara Sentraya di Blok M, pada pembangunan fisiknya, tidak banyak terlihat berbeda dengan bangunan lain.

"Kalau secara fisik sama saja, tapi performa elektrikal itu yang paling banyak jadi indikator, bahwa itu bangunan ramah lingkungan atau tidak," tutur Ridwan.

Tak hanya itu. Pemilihan perlengkapan gedung juga menjadi salah satu faktornya. Untuk menerapkan konsep ramah lingkungan, lampu gedung misalnya, harus memakai jenis Light Emitting Diode atau LED yang berdaya pancar besar dengan pemakaian watt rendah.

"Selain itu, beberapa toilet juga dilengkapi beberapa pilihan sensor untuk mengurangi pemakaian air," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau