Kesepakatan tersebut terjalin setelah Alwaleed mengunjungi Disneyland Paris pada pekan lalu. Dengan demikian, taman bertema ini bisa bernafas lega, sebab kesepakatan dengan pemegang saham terbesar yang berbasis di AS, Walt Disney Company, untuk membayar utang senilai 761 juta dollar AS (Rp 9,3 triliun) yang jatuh tempo pada 2024 bisa diselamatkan.
Disneyland Paris dirundung krisis keuangan akibat kerugian bersih sebesar 964 juta dollar AS (Rp 11,8 triliun) sejak tahun pertama beroperasi pada 1992. Taman ini hanya menghasilkan keuntungan pada delapan tahun dari 22 tahun terakhir operasionalnya.
Meskipun mampu mencatat jumlah kunjungan 14,9 juta orang pada tahun lalu, namun Disneyland Paris merugi 99 juta dollar AS (Rp 1,1 triliun).
"Saya sangat terkesan selama berkunjung ke taman ini dan akan terus mendukung Walt Disney Company. Kami sepenuhnya
akan mendukung rights issue karena kami mendukung Perancis dan kami mendukung Disney," katanya.Namun, dia mengatakan jumlah pengunjung ke Disneyland Paris sebagai tujuan wisata paling populer di Eropa, sangat mengecewakan.
"Dua tahun lalu kami memiliki 16 juta pengunjung, dengan setengah dari Perancis. Sekarang turun menjadi 14 juta dan sebagian besar kerugian berasal dari Perancis. Tapi kami melihat tren meningkat karena pendapatan naik pada kuartal ini," ungkap Alwaleed.
The Walt Disney Company sendiri memiliki saham 40 persen di Disneyland Paris. Sementara 10 persen dimiliki oleh Alwaleed, dan 5 persen dimiliki oleh manajer investasi Invesco dan sisanya publik yang tercatat di bursa Paris Euronext.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.