SERPONG, KOMPAS.com - Gedung Media Tower, Universitas Multimedia Nusantara, diresmikan oleh Pemimpin Umum Harian Kompas, Jakob Oetama, pada September 2012 lalu. Setahun beroperasi, gedung ini mendapatkan juara pertama Gedung Hemat Energi pada Penghargaan Efisiensi Energi Nasional Tahun 2013.
UMN baru saja meraih predikat "Energy Efficient Building" pada ASEAN Energy Award 2014. Predikat tersebut diraih karena energi yang digunakan di gedung tersebut sehari-harinya sangat minim.
Menurut Wakil Rektor UMN, Andrey Andoko, pada jumpa pers di Skystar Ventures lantai 12, Gedung Media Tower, Kampus UMN, Gading Serpong, Banten (6/10/2014), gedung tersebut memiliki sistem water recycle khusus.
"Pada manajemen air, air kotor dari toilet ditampung untuk digunakan kembali. Karena kualitasnya sudah tidak bersih, maka air tersebut digunakan sebagai pendingin mesin," ujar Andrey.
Dengan sistem tersebut, kata dia, air dapat dipergunakan beberapa kali. Desain gedung ini juga memastikan agar energi yang terbuang tidak banyak. Selain manajemen air, pada generator listrik yang menghasilkan panas, digunakan kembali untuk mengoperasikan pendingin.
Sementara itu, untuk membuat panas matahari tidak menyengat, arah gedung juga diperhitungkan oleh konsultan energi, Sinergi Karbon.
"AC (air conditioner) itu untuk melawan panas dari matahari. AC mengonsumsi energi terbesar. Untuk meminimalkan paparan matahari, gedung tidak menghadap timur ke barat, tetapi ke utara dan selatan," kata Andrey.
Hal ini disebabkan, matahari terbit pada timur dan tenggelam di barat. Dengan menghadap utara ke selatan, gedung tidak bersinggungan langsung dengan pergerakan matahari.
Hemat Listrik
Pada setiap koridornya gedung Media Tower tidak dipasangi pendingin ruangan. Hal tersebut mampu meminimalkan pemakaian listrik.
Setiap ruangan juga dilengkapi dengan lampu jenis T5 atau LED yang juga hemat energi. Meski begitu, karena fasad aluminium mengoptimalkan cahaya matahari, lampu pada ruangan tidak selalu dinyalakan.
Perwakilan Building Management UMN, Antonius Suryadi, menyebutkan angka yang cukup mengejutkan untuk penggunaan listrik pada gedung seluas 32.000 meter persegi.
"Penggunaan listrik kami 53,25 kwh per meter persegi per tahun," kata Antonius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.