Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Datong, Jakarta Harus Belajar

Kompas.com - 08/09/2014, 07:31 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Belajarlah ke negeri Tiongkok. Pepatah ini mungkin ada benarnya, terutama bagi untuk membenahi kualitas hidup perkotaan Jakarta. Datong, kota yang sebelumnya memiliki kualitas udara buruk, semrawut, macet dan kotor, berubah menjadi kota ideal.

Menurut Departemen Perlindungan Lingkungan Tiongkok, kualitas udara Datong kini terbersih dalam tujuh bulan pertama 2014. Dalam tujuh bulan tersebut, sebanyak 193 hari Datong memenuhi standar indeks kualitas udara yang baik, dengan indeks keseluruhan mencapai 6,3. Angka tersebut merupakan tertinggi di seluruh provinsi Shanxi, Tiongkok Utara.

Dengan kondisi lingkungan demikian, orang yang tinggal di Datong menjadi lebih puas dan bahagia. Bahkan sebagaian besar menganggap Datong merupakan tempat hidup ideal. Pencapaian tersebut, menurut dtnews.cn, merupakan buah upaya pemerintah dalam perbaikan lingkungan.

Datong mengalami perubahan besar dalam lanskap kota, dengan jalan-jalan lebih rapi, bangunan modern, dan yang paling penting dari semua itu adalah lingkungan yang lebih baik. Berkat upaya terus menerus yang dilakukan pemerintah kota dalam pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, indeks kebahagiaan meningkat tajam. Perubahan positif tersebut juga memberikan kondisi yang menguntungkan bagi pembangunan sosial dan ekonomi.

Apa rahasianya? Ternyata hanya berupa sinergi dan koordinasi antaraelemen perkotaan. China Daily News melaporkan, transformasi Datong terwujud karena kerja sama tim yang konsisten dari perancang perkotaan, para insinyur teknik sipil dan semua orang yang tinggal di kota.

Strategi proyek pembangunan perkotaan ditekankan pada perbaikan infrastruktur kota, penciptaan area fungsional baru, perbaikan manajemen ekologi, penciptaan tempat wisata baru, kontrol polusi sistem udara secara ketat, perbaikan lingkungan, dan sebagainya.

Sebelumnya, Datong berbasis industri batubara yang merupakan energi utama di provinsi ini sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok. Datong dihormati sebagai "ibukota batubara" negara. Sayangnya, meski produksi batu bara membuat kota Datong kaya namun struktur industri tersebut tidak seimbang dan memperburuk lingkungan. Bahkan Datong sempat masuk dalam peringkat kota paling tercemar di Tiongkok.

Namun semua itu berubah pada tahun 2008, ketika pemerintah kota mengajukan rencana pengembangan untuk mengintegrasikan konstruksi modern dan pelestarian warisan kuno; kemajuan industri dan perbaikan ekologi. Dalam lima tahun, kota bersejarah yang berusia lebih dari 2.300 tahun ini tampil dengan wajah baru. Datong terkini bahkan memiliki daerah hijau baru lebih dari 17 juta meter persegi pada tahun 2011. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau