Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Waktu Panjang Membuat Cempaka Putih Jadi Incaran....

Kompas.com - 13/08/2014, 11:31 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Laiknya proses tumbuh dan berkembang alamiah, kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, butuh waktu sangat panjang untuk menjadi pusat pertumbuhan bisnis baru. Pasalnya, inisiasi diperlukan tak hanya dari pengembang, melainkan juga investor penyewa dan tentu saja pemerintah kota selaku pembuat kebijakan tata ruang wilayah.

Demikian disampaikan Asscociate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, terkait peluang dan tantangan kawasan Cempaka Putih sebagai pusat pertumbuhan bisnis baru kepada Kompas.com, Selasa (12/8/2014).

"Cempaka Putih tidak hanya butuh pengembang yang membangun properti komersial dan residensial, namun juga butuh penyewa dan pembeli. Perusahaan mana yang mau berkantor atau ekspansi di Cempaka Putih," papar Ferry.

Oleh karena itu, lanjut dia, penting buat pengembang mencari penyewa yang mau mengisi ruang-ruang perkantoran. Sebelum itu, pengembang harus memahami medan terlebih dahulu. Pelajari karakteristik perusahaan-perusahaan yang selama ini beroperasi di kawasan Cempaka Putih dan sekitarnya.

"Saya pikir pengembang harus membidik perusahaan kecil dan menengah yang sedang berkembang dan punya keinginan naik kelas untuk membuka kantor di gedung bertingkat. Mereka selama ini berkantor di ruko-ruko, kios atau bahkan rumah. Inilah potensi yang harus digali para pengembang. Jadi, gedung kantor pun disesuaikan dengan kebutuhan mereka, baik ukuran, harga, maupun desainnya," tambah Ferry.

Ferry juga mengingatkan, akan sulit bagi pengembang jika membangun sesuatu yang baru tanpa memedulikan kebutuhan pasar.

"Pasar Cempaka Putih tidak akan menyerap ruang kantor dengan harga sewa Rp 300.000 per meter persegi per bulan atau apartemen dengan harga Rp 30 juta per meter persegi per bulan, jika kondisi sekarang tak berubah," timpalnya.

Namun begitu, kata Ferry, Cempaka Putih tetap punya kans untuk menjadi kawasan pertumbuhan bisnis baru. Potensinya besar, terutama banyak terdapat perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor perkapalan, perdagangan, konsultan legal, dan industri kreatif yang beroperasi di kawasan ini.

"Memindahkan mereka ke lokasi 'sebenarnya' atau gedung perkantoran merupakan tantangan yang menarik. Saya yakin, pengembang punya strategi jitu yang tak hanya bersadar pada nama besar dan modal raksasa, seperti Lippo yang membangun Holland Village atau Pulomas Jaya," tandas Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau