Desainer interior Roselind Wilson punya jawabannya. Dia dan tim desainnya merancang ulang sebuah griya tawang unik di Nothing Hill, Inggris.
Griya tawang tersebut memiliki lima kamar tidur properti yang awalnya dibagi menjadi apartemen terpisah. Pemilik pertama, menggabungkannya menjadi satu kesatuan untuk menciptakan ruang lateral yang sangat besar.
Apartemen tersebut kemudian berpindah tangan dan menjadi milik warga berkebangsaan Georgia. Dia membelinya dengan harga Rp 295,3 miliar. Orang ini menginginkan hunian yang memancarkan kesan anggun, kuno namun sekaligus bisa tampil modern.
Keluarga Georgia ini membeli apartemen tersebut untuk ditinggali bersama-sama dengan anggota keluarganya termasuk anak dan cucunya. Jelas saja, Roselind harus memutar otak dan bekerja ekstra keras untuk dapat mewujudkan keinginan yang berbeda dari keluarga ini.
"Kakek-neneknya menyukai warna emas dan merah; mereka memiliki ide yang sangat kuat akan kemewahan. Kemewahan ini harus diwujudkan dengan ara yang sangat minimalis," kata Roselind.
"Untuk ruang komunal, kami mengambil isyarat dari dasar-dasar arsitektur. Ada nuansa abu-abu dan emas, dan kami menggunakan sampanye untuk benar-benar membawa warna-warna keluar. Kami mencoba untuk membuat campuran dari dua gaya, tapi ada perbedaan pendapat. Untuk dapur, putrinya ingin metalik dan pistachio tapi ibunya hanya berpesan tidak menggunakan warna merah," ujar Roselind.
Roselind memiliki pegalaman lebih dari 14 tahun menjalankan perusahaan sendiri. Dia berusaha sangat dekat dengan para kliennya secara personal. Hal ini dilakukan untuk memahami keinginan personal kliennya, termasuk kehidupan, selera dan gaya hidup mereka.
Dengan latar belakang di bidang bisnis dan desain, Roselind mampu membangun reputasi di mata konsumen dan pengembang perumahan. Secara total, ia membutuhkan waktu waktu 11 bulan untuk menyelesaikan desain tiga generasi keluarga Georgia ini.