Direktur PT Budi Mustika, Adrian Sudjana, mengatakan bahwa kebutuhan hunian bersubsidi di Bekasi sampai sat ini masih tinggi. Menurut dia, dalam kondisi demikian kurang tepat jika pemerintah malah menyetop subsidi untuk rumah tapak.
"Kebutuhan rumah di Bekasi masih sangat besar sekali, bahkan secara nasional pun kebutuhan rumah masih 15 juta unit. Saya rasa di Bekasi sendiri kebutuhan rumahnya masih jutaan," ujar Adrian pada Kompas.com, Kamis (10/7/2014).
Karena kebutuhan rumah masih begitu tinggi, Adrian juga menyayangkan langkah pemerintah menghentikan subsidi bagi rumah tapak, terutama seiring tingginya jumlah pabrik. Menurut dia, banyak karyawan pabrik yang masih membutuhkan hunian.
"Di Bekasi banyak pekerja pabrik, mereka belum mempunyai rumah. Kami sebagai developer sangat menyayangkan Kemenpera menghentikan subsidi bagi rumah tapak," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya di Kompas.com, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Sri Hartoyo menyatakan bahwa per 31 Maret 2015 mendatang subsidi untuk rumah tapak memang akan dihentikan. Namun, rumah tapak murah tersebut akan tetap bebas pajar pertambahan nilai (PPN) selama masih di bawah pengaturan harga jual yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.