Visa Emas Dongkrak Harga Rumah Mewah

Harga rumah mewah tercatat melonjak tajam selama 2013 lalu yakni sebesar 54 persen menjadi sekitar 5.887 dollar AS atau setara Rp 68 juta per meter persegi. Angka ini lebih tinggi ketimbang pencapaian tahun sebelumnya.

Hasil survei yang dilakukan Confidencial Inmobiliario (CI) dan Royal Institution of Chartered Surveyors tersebut juga mengungkapkan investasi asing di sektor properti ikut terkerek naik.
 
Lisbon Baixa dan Parque das Nacoes adalah contoh daerah konsentrasi terjadinya transaksi rumah mewah. Harga rerata rumah mewah di kedua daerah tersebut adalah 8.227 dollar AS (Rp 95 juta) dan 9.323 dollar AS (Rp 107,7 juta) per meter persegi. Bahkan, di Parque das Nacoes, lonjakan harga terjadi sebesar 78 persen pada 2013.
 
Direktur Confidencial Inmobiliario, Ricardo Guimaraes, mengatakan, peningkatan harga terjadi sangat cepat, terutama untuk rumah mewah. "Ini merupakan kabar baik untuk pasar, seklaigus dapat menciptakan ekspektasi positif bagi mereka yang sudah lama berkecimpung di sektor properti dan bagi calon pembeli," ujar Guimaraes.

Portugal adalah salah satu dari beberapa negara Eropa yang memperkenalkan skema visa emas atau izin tinggal yang diberikan kepada investor properti asing sebagai imbalan untuk membeli properti dengan nilai minimum 670.000 dollar AS (Rp 7,7 miliar).

Skema ini diluncurkan di Portugal pada bulan Agustus 2012. Lebih dari 330 visa telah dikeluarkan dalam waktu satu tahun sejak skema visa emas diluncurkan dengan nilai transaksi properti terbukukan 225 juta Euro (Rp 3,5 triliun). Sementara dalam tiga minggu pertama Januari 2014, Portugal memberikan total 49 visa emas dan menerima investasi 27 juta Euro (Rp 425,2 miliar).

Investor, terutama asal Tiongkok, Rusia, Brasil, Angola, Afrika Selatan, dan India mengajukan permohonan visa emas terbanyak dengan Tiongkok sebagai pimpinan terbesar.

Selain Portugal, negeri lain yang menerapkan visa jalur cepat ini adalah Spanyol, Yunani Hungaria, dan Siprus. Investasi minimun yang harus ditanamkan oleh pemohon sejumlah Rp 7,7 miliar di Spanyok, dan Rp 3,5 miliar di Siprus.