Nilai investasi sebesar itu, akan dimanfaatkan untuk mengembangkan properti multifungsi bertajuk Lombok City Center yang mencakup pusat belanja terbesar di Nusa Tenggara Barat, hotel bintang tiga sebanyak 200 kamar, convention center dengan kapasitas 5.000 orang, rumah sakit dengan 150 tempat tidur, perumahan, ruko, dan rukan.
Direktur Marketing Blacksteel Group, Elsye Tanihaha, menjelaskan, dana untuk mengembangkan superblok tersebut, berasal dari pinjaman perbankan sebesar 60 persen dan sisanya 40 persen merupakan ekuiti perusahaan.
"Adapun motivasi kami membangun di Lombok karena lokasinya strategis, selain memiliki natural beauty yang tidak terdapat di tempat lainnya. Dekat dengan Bali dan juga berada di tengah-tengah Indonesia, mudah dijangkau dari Jakarta, Sumatera, atau Papua," papar Elsye kepada Kompas.com, Senin (26/5/2014).
Meski kaya akan sumber daya alam, lokasi strategis, dan populasi 2,5 juta jiwa, namun Lombok belum memiliki fasilitas pusat belanja representatif yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Padahal, daya beli masyarakatnya terhitung tinggi. Terlebih potensi spot-spot pariwisatanya, banyak dilirik turis dari Singapura, Malaysia maupun Australia.
"Mereka adalah target pasar yang membuat pusat belanja dan jenis properti lainnya, seperti hotel, ramai dikunjungi," kata Elsye.
"Selain Lombok City Center, kami tengah mengembangkan Ambon City Center 2, The Plaza at Sorong setinggi 15 lantai, Sorong City Center, Kupang City Center, dan beberapa lainnya di Semarang dan Jambi," jelas Elsye.
Hingga lima tahun ke depan, Blacksteel Group menargetkan 30 pusat belanja dapat dikembangkan di seluruh Indonesia atau dalam satu tahun akan dibangun sebanyak 5 pusat belanja.
"Beberapa di antaranya merupakan hasil akuisisi pusat-pusat belanja yang memiliki potensi namun tidak dikembangkan secara profesional. Sebagian besar lainnya kami bangun sendiri mulai dari nol. Tahun ini kami mengakuisisi 3 pusat belanja di Jakarta, masih dalam proses. Bulan depan diperkirakan akan segera diluncurkan ulang," tandas Elsye.