Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bogor Dikepung Pengembang Kakap

Kompas.com - 17/05/2014, 11:16 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kawasan Bogor tersohor sebagai tempat peristirahatan. Kondisi alam, udara sejuk, dan air bersih, menjadi nilai tambah kawasan ini. Tak mengherankan banyak pengembang berlomba mengeksplorasi Bogor sebagai wilayah pengembangan bisnis. 

Terbaru adalah PT Summarecon Agung Tbk yang berencana membuka proyek perumahan skala kota (township development) seluas 300 hektar pada 2016 mendatang. 

Menurut Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk., Johannes Mardjuki, selain punya keunggulan kondisi alam yang masih natural, Bogor juga sangat potensial. Posisinya berada di tengah-tengah poros Jakarta-Bandung dan dikelilingi kota dan kabupaten lain dengan pembeli potensial. 

"Masa depan Bogor sangat prospektif untuk bisnis properti residensial dan komersial. Karena itu kami memutuskan untuk menjadikan kawasan ini sebagai pengembangan berikutnya setelah Bandung," papar Johannes kepada Kompas.com, Kamis (15/4/2014).

Sebelum Summarecon, beberapa pengembang kakap Nasional lain sudah menggarap dan meraup keuntungan dengan membangun properti serupa. Tercatat PT Agung Podomoro Land Tbk., (APLN) yang saat ini sedang mengerjakan Vimala Hills Villa and Resorts seluas 100 hektar lengkap dengan hotel Pullman dan fasilitas penunjang lainnya. 

Summarecon dan APLN sejatinya generasi terbaru pengembang yang menjadikan Bogor sebagai profit center  sekaligus sumber pendapat pembangunan dan pendapatan berkelanjutan. Jauh sebelumnya yakni kurun 1990an, terdapat nama-nama besar yang berhasil membuat Bogor sebagai kancah pertarungan eksistensi dan pengaruh. Sebut saja Ciputra Group yang membangun Citra Inda, dan PT Sentul City Tbk (BKSL) dengan Sentul City seluas 3.000 hektar. 

Berikutnya adalah Sinarmas Land Group dengan dua megaproperti Kota Wisata dan Legenda Wisata. Kemudian PT Bakrieland Development Tbk dengan Bogor Nirwana Resort seluas 1.000 hektar. Bahkan, emiten properti berkode Elty ini sampai harus membangun ikon perumahan bertajuk The Jungle Water Theme Park untuk mengakomodasi pasar di sekitar wilayah Bogor. 

Belum lagi pengembang menengah dan kecil lainnya yang secara sporadis ikut memperebutkan kue bisnis dan industri properti di sini. 

"Bogor adalah tempat yang tepat untuk pengembangan bisnis dan industri properti. Penjualan rumah beberapa pengembang sebelum kami juga sangat positif. Banyak masyarakat menjadikan Bogor sebagai tempat tinggal. Punya akses Jalan Tol Jagorawi dan jaringan kereta rel listrik yang memudahkan mobilitas menuju Jakarta sebagai tempat aktivitas," jelas Johannes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau