"Kami menargetkan rasio NPL jadi 3 persen pada akhir tahun ini," kata Maryono, Direktur Utama Bank BTN.
Adapun pada kuartal I-2014, rasio NPL bersih BTN turun tipis menjadi 3,57 persen per Maret 2014, dibandingkan posisi 3,83 persen per Maret 2013. Sementara itu, NPL gross sebesar 4,74 persen per Maret 2014 dibandingkan posisi 4,77 persen per Maret 2013.
Maryono mengatakan, menyusutkan kredit bermasalah adalah konsentrasi utama perusahaan sepanjang tahun ini. Langkahnya untuk penurunan NPL itu adalah melakukan lelang KPR macet dengan nilai sekitar Rp 400 miliar - Rp 500 miliar.
"Jika kami bisa menyerap hasil lelang itu akan memperbagus NPL dan laba," tambahnya.
Selain itu, BTN tengah mengkaji revisi kredit dengan mempertimbangkan revisi pertumbuhan ekonomi oleh Bank Indonesia dan kondisi pasar. Pasalnya, sektor properti berbeda dengan sektor bisnis lainnya, seperti komoditas dan pertambangan. (Nina Dwiantika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.