Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Kultur Sepak Bola, Qatar Pangkas Jumlah Stadion Piala Dunia 2022

Kompas.com - 28/04/2014, 11:18 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com — Menjadi tuan rumah perhelatan akbar internasional sekelas Piala Dunia FIFA bukan perkara mudah. Terlebih bila tidak punya kultur dan sejarah panjang mengenai persepakbolaan seperti Qatar.

Piala Dunia FIFA tidak hanya melibatkan miliaran pasang mata penonton yang menyaksikan setiap pertandingan, melainkan juga triliunan rupiah dana untuk membangun stadion, berbagai sarana, serta ribuan pekerja pra-penyelenggaraan, penyelenggaraan, dan pasca-pengelenggaraan.

Masalah mulai menghadang Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022. Hingga berita ini diturunkan, Komite Penyelenggara Lokal masih melakukan konsultasi dengan FIFA terkait laporan bahwa negara ini akan mengurangi jumlah stadion karena kekhawatiran biaya dan penundaan konstruksi.

Selain itu, panitia juga kemungkinkan besar akan mengajukan proposal final stadion pada Desember 2014, yang akan diputuskan oleh Eksekutif FIFA pada bulan Maret 2015 mendatang.

Langkah tersebut terpaksa diambil, mengingat Qatar merupakan negara kecil dalam peta persepakbolaan global. Tak mengherankan bila FIFA dan Komite Penyelenggara Lokal memutuskan untuk mengurangi venue penyelenggaraan pertandingan. Usulan sebelumnya adalah 12 stadion untuk menampung 64 pertandingan.

"FIFA meminta minimal delapan stadion untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 20122," ujar perwakilan komite tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Qatar telah memangkas jumlah stadion terkait membengkaknya biaya pembangunan sehingga berpotensi menunda penyelenggaraan Piala Dunia 2022.

Sejauh ini, Qatar telah merogoh kocek sebesar 200 miliar dollar AS atau setara Rp 2.309 triliun untuk infrastruktur baru menjelang Piala Dunia. Dana tersebut termasuk 34 miliar dollar AS (Rp 392,6 triliun) untuk membangun kereta api dan sistem metro, 7 miliar dollar AS (Rp 80,8 triliun) untuk pelabuhan, dan 17 miliar dollar AS (Rp 196,3 triliun) untuk bandara.

Dalam perkembangannya kemudian, negeri ini menunda dimulainya pekerjaan sistem metro dan pembukaan bandara baru. Hal ini dipicu oleh penurunan sebesar 1,4 anggaran belanja negara 2014-2015 untuk proyek-proyek kunci. Tahun sebelumnya Qatar mengalokasikan 17 persen.

Sementara itu, pengembangan stadion akan berbiaya 4 miliar dollar AS atau ekuivalen dengan Rp 46,1 triliun. Stadion Al Wakrah telah dimulai konstruksinya, sedangkan stadion Al Rayan dijadwalkan akhir tahun ini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com