Jakarta mencatat pertumbuhan ADR sebesar 11,2 persen menjadi Rp 1,18 juta per malam. Disusul Tokyo, Jepang, sebesar 11,0 persen. Sementara Osaka mencatat pertumbuhan 21,1 persen.
Menurut laporan STR Global, kinerja negatif hotel Asia Pasifik ditandai turunnya tingkat hunian sebesar 0,7 persen menjadi 69,2 persen, tarif harian rerata (ADR) juga melorot 3,3 persen menjadi 120,63 dollar AS dan pendapatan per kamar yang tersedia (revenue per available room/RevPAR) melandai 3,9 persen menjadi 83,44 dollar AS.
Managing Director STR Global, Elizabeth Wingkle, kawasan Asia Pasifik mengalami kemerosotan dalam semua matriks kinerja perhotelan. Bangkok, contohnya. Pada bulan Februari dan Maret, Bangkok mencatat tingkat hunian terendah dalam 10 tahun. Hal ini disebabkan krisis politik yang berkepanjangan dan berdampak pada industri perhotelan serta ekonomi yang lebih luas.
"Kekhawatiran terus terjadi karena tidak ada resolusi yang terlihat dan jalan buntu antara pihak-pihak yang berlawanan. Setelah beberapa tahun berlalu, akan sulit bagi Bangkok untuk bangkit. Sementara kawasan lainnya justru mengalami kelebihan pasokan dan melemahnya permintaan. Berbeda dengan India yang akhirnya menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan hunian positif dan akan berlanjut dalam beberapa tahun ke depan," ujar Winkle.
Berikut ini kinerja sektor perhotelan di pasar-pasar kunci Asia Pasifik dalam mata uang lokal: Mumbai, India, memperlihatkan peningkatan hunian terbesar yakni 8,1 persen menjadi 69,2 persen. Sementara bangkok anjlok signifikan 33,6 persen menjadi 53,7 persen. Catatan ini merupakan penurunan terburuk dalam matriks STR Global.
Sementara tiga pasar utama lainnya meraup pertumbuhan dua digit ADR, yakni Osaka, Jakarta, dan Jepang masing-masing 21,1 persen, 11,2 persen, dan 11,0 persen. Sebaliknya untuk Taipei, Taiwan, yang melorot 11,7 persen untuk ADR menjadi 425,85 Taiwan New Dollar. Bangkok juga berkinerja buruk untuk ADR, jatuh sebesar 36,1 persen menjadi 656,75 baht.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.