Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejutan Besar, Pasar Properti China Anjlok

Kompas.com - 16/04/2014, 12:04 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Kinerja buruk yang dialami pasar properti Singapura, juga terjadi di pasar properti China. Turbulens ditandai dengan anjloknya penjualan dan konstruksi hunian hingga 25 persen selama kuartal pertama 2014. Kondisi ini sebagai akibat dari perlambatan ekonomi dan pengetatan kredit.

Data Biro Statistik Nasional menunjukkan, harga jual hunian selama kuartal I 2014, melorot 7,7 persen menjadi 177 miliar dollar AS atau setara Rp 2.022 triliun ketimbang periode yang sama tahun lalu. Penurunan juga terjadi pada pembangunan hunian baru menjadi 291 juta meter persegi pada tiga bulan pertama tahun ini.

Demikian pula dengan kucuran kredit baru, merosot 19 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan ekspansi China melambat ke level terendahnya dalam enam kuartal pada periode Januari-Maret, menambah risiko kehilangan target pertumbuhan tahunan sekitar 7,5 persen.

"Penurunan besar dalam pembangunan properti baru adalah kejutan dan itu menunjukkan bahwa pengembang, sebagian besar bukan perusahaan publik, prihatin tentang prospek pasar properti dan menunda pembangunan rumah. Kredit diperketat menyebabkan uang mengalir sedikit, adalah alasan utama penjualan melemah," ujar analis properti Credit Suisse Group AG, Jinsong Du.

Analis Morgan Stanley, Brian Leung, memprediksi pasar properti China akan memburuk dalam beberapa bulan mendatang seiring kinerja negatif tingkat penjualan dan pertumbuhan harga yang dibukukan pengembang. Tingkat penjualan mereka turun 5,7 persen pada kuartal pertama menjadi 178,3 juta meter persegi dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Guna mengatasi situasi tidak semakin memburuk, Perdana Menteri China, Le Keqiang, berencana merevisi pengetatan properti nasional. Pihaknya akan mengatur pasar perumahan secara berbeda dengan memperhitungkan kondisi lokal, di masing-masing kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com