Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jack in a Box", Solusi Rumah Murah

Kompas.com - 28/03/2014, 15:05 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Seorang ahli lanskap asal Abbotsford (sebuah kota tidak jauh dari Vancouver), Kayla Feenstra, menemukan cara efektif yang mampu membebaskannya dari beban cicilan rumah. Sayangnya, langkah yang diambil Feenstra ini belum tentu cocok untuk semua orang. Pasalnya, dia memutuskan untuk tinggal di dalam "rumah" mobil seluas 12 m2..
 
Dalam blognya, Dragonlilygardens.com, sang ahli lanskap bercerita bahwa tubuhnya tergolong tinggi untuk standar perempuan. Itulah alasannya enggan menggunakan rumah-rumah mobil (RV) yang biasa digunakan orang Amerika Serikat. Feenstra lebih memilih "rumah" yang secara khusus didesain untuknya, pas dengan tinggi, dan aktivitasnya. 
 
"Rumah" ini diberi nama "Jack di dalam Boks" (Jack in a Box). Feenstra membutuhkan biaya sekitar Rp 171,3 juta untuk membuat rumah tersebut. Jumlah ini, dalam standar harga rumah di kota-kota besar di Indonesia pun, tergolong cukup terjangkau.
 
"Saya tidak punya tanah, dan saya tidak ingin membangun rumah dan suatu hari harus meninggalkannya. Jadi, saya kemudian berpikir untuk menaruh rumah saya di atas roda," ujar Feenstra.
 
Perempuan yang kini memilih bekerja lepas tersebut juga mengaku bahwa selama ini dia suka dengan ide mendesain rumahnya sendiri. Impian ini hampir terwujud ketika harga rumah jatuh di tahun 2012. Kala itu, Feenstra hampir membeli rumah konvensional. Hanya satu hari sebelum menyetujui pembelian rumah, ia diminta membayar uang muka yang lebih tinggi. Merasa tidak sanggup, dia akhirnya menolak tawaran tersebut.
 
"Saya sadar bahwa saya tidak benar-benar membutuhkannya. Saya hanya butuh tempat yang bisa menjadi tempat tinggal dan saya benar-benar sudah muak dengan menyewa rumah," ujarnya.
 
Singkat cerita, Feenstra membuat "Jack di dalam Boks". Dalam area hanya seluas 12 m2, dia membuat kamar tidur seluas 7,4 m2. Sisa ruang lainnya dia gunakan untuk membuat dapur, toilet kompos, dan kamar mandi berpancuran. "Rumah"-nya ini dilengkapi tiga panel solar, sebuah kompor, lemari es, dan lampu-lampu berteknologi LED. Selain itu, terdapat sistem kabel listrik jika suatu saat dia hendak menggunakan daya listrik dari sebuah rumah atau taman parkir RV.
 
Menurut Feenstra, orang-orang yang sudah masuk ke dalam "Jack di dalam Boks" terkaget-kaget dengan luas tempat tinggalnya. Dari dalam, tempat tinggal Feenstra ini terasa lebih lapang.
 
Sementara itu, mengenai biaya, Feenstra mengaku bahwa kebanyakan bahan-bahan yang digunakannya untuk membangun rumah berasal dari barang bekas. Panel solar adalah pengeluaran terbesar yang perlu dia lakukan. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau