KOMPAS.com - Biro arsitektur asal Paris, Perancis, LAN Architecture mendapat kesempatan berkontribusi pada kekayaan arsitektur di tanah kelahirannya. Setelah sembilan bulan mengikuti kompetisi, LAN Architecture akhirnya terpilih merestorasi Grand Palais. Bangunan yang pernah menjadi lokasi World's Fair 1900 tersebut diharapkan akan kembali pada keindahannya semula.
Menurut rencana, LAN akan mengatur kembali kesatuan bangunan bersejarah tersebut, sirkulasi para turis, dan pengunjung di dalamnya. Tidak hanya itu, LAN juga akan mempertimbangkan volume galeri dan menambahkan pintu masuk baru.
LAN menyebut rancangannya dengan "Grand Palais Baru: Sebuah Contoh Modernitas". Para arsitek yang berada di balik perusahaan arsitektur tersebut memandang Grand Palais sebagai sebuah ide dan simbol modernitas.
"Bukan sebuah museum, namun juga bukan sebuah monumen sederhana, arsitekturnya punya identitas tersendiri, berpusat di antara gagasan 'mesin kebudayaan', yaitu sebuah ruang untuk merumahkan berbagai acara dan pengunjung," ujar para arsitek.
Menurut mereka, pemulihan kondisi bangunan dan restrukturisasi seluruh monumen Grand Palais memberikan kesempatan untuk memperkuat aspirasi atas universalitas dan kesatuan negara.
Para arsitek ingin melengkapi dan memperkuat logika formal bangunan melalui intervensi yang memberikan kembali rasa modernitas pada keseluruhannya, sembari menghormati identitas tradisional bangunan tersebut.
Seperti tampak dalam cetak birunya, Grand Palais yang memiliki luas hingga 70.623 m2 ini memiliki banyak ruang dan banyak program untuk diselesaikan. Masing-masing ruang, baik di dalam maupun di luar ruangan, memiliki peruntukkan dan rencana khusus tersendiri.
Contohnya, Lapangan Jean Perrin dan Jardin de la Reine yang berada di titik akses utara dan selatan kompleks ini. Menggubah keduanya bukan hal mudah. Pasalnya, di tengah-tengah terdapat bangunan yang harus juga menjadi bagian dari intervensi kedua taman di dua ujung akses. Selain itu, LAN Architects tentu juga ingin membuatnya nyaman bagi para pengunjung.
Rencana rinci mereka guna memperbaiki salah satu bangunan ikonik di negaranya bisa disimak dalam situs resmi Lan-paris.com.