Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertarik Beli Furnitur Bekas? Perhatikan Hal Berikut...

Kompas.com - 10/02/2014, 13:56 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Ketelitian ternyata merupakan kunci utama, khususnya jika Anda memutuskan untuk membeli furnitur bekas pakai. Seperti dilansir dalam Apartmenttherapy.com, ada beberapa hal yang bisa menjadi perhatian Anda ketika membeli furnitur bekas. Berikut ini daftar hal tersebut.
 
Pertama, periksa badan furnitur untuk mencari penanda produsen atau merek furnitur. Jika Anda akhirnya mengetahui bahwa furnitur tersebut berasal dari produsen terkemuka atau merek mahal, umumnya furnitur dibuat dengan standar tinggi. Jangan ragu membelinya dalam harga "miring" dan perbaiki setelah Anda melakukan transaksi. Hanya, Anda sebaiknya tidak membeli furnitur bekas hasil produksi massal atau dari pasar swalayan.
 
Jika Anda tidak berhasil mengetahui produsen furnitur tersebut, coba perhatikan kualitas bahan pembuat dan kualitas konstruksinya. Periksa rangka kayu furnitur dan pastikan terbuat dari kayu utuh. Selain itu, periksa juga sambungan-sambungannya, dan pastikan sambungan tersebut kuat. Jika Anda tengah "berburu" barang antik, pastikan juga furnitur yang Anda beli benar-benar berumur tua dan berkualitas baik, bukan tiruan bergaya "retro".
 
Kedua, ketika memperbaiki furnitur tersebut, cobalah memperhatikan karakternya dan pertahankan. Contohnya, Anda boleh mengganti pelapis sofa, namun sebaiknya tidak mengubah tufting-nya. Hal ini mampu mempertahankan keindahan asli furnitur tersebut.
 
Ketiga, untuk beberapa furnitur yang menyangkut kenyamanan Anda, seperti sofa, pastikan Anda mencobanya dahulu sebelum membeli. Meski tampak cantik, atau berpotensi kembali tampak cantik setelah diperbaiki, Anda harus yakin furnitur tersebut nyaman digunakan. Pasalnya, jika Anda memutuskan untuk membelinya, Anda harus mengeluarkan banyak uang untuk memperbaiki tampilan. Kemungkinan besar, Anda pun masih tidak menyukai furnitur tersebut setelah diperbaiki.
 
Masih mengenai sofa, periksa juga busa sofa yang ingin Anda beli. Anda bisa menghemat banyak uang jika tidak perlu mengganti busa sofa. Pastikan busanya masih kencang, nyaman digunakan, dan berada dalam kondisi baik. Dalam kasus ini, Anda hanya perlu mengganti pelapisnya. Namun, jika Anda mendapati busa sofa sudah keras dan mudah remuk ketika disentuh, artinya busa sofa sudah harus diganti.
 
Keempat, periksa secara teliti badan furnitur tersebut. Jangan takut memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil yang terlihat, seperti goresan. Namun, hindari pembelian jika Anda menemukan adanya bau tidak sedap yang kemungkinan disebabkan oleh serangga, asap rokok, serta kotoran hewan peliharaan. Goresan mudah ditambal, namun bau tidak sedap akan sulit dihilangkan.
 
Kelima, jangan langsung tergoda harga murah. Misalnya Anda menemukan sofa berukuran besar dengan harga Rp 200.000. Cermati seberapa besar Anda harus mengeluarkan uang untuk memperbaikinya. Jangan-jangan, Anda butuh dua kali lipat dari harga sofa tersebut. Selain mencermati pengeluaran berlebih untuk memperbaikinya, pertimbangkan pula usaha yang perlu Anda lakukan untuk membawa pulang barang tersebut. Jika terlalu sulit, buat apa membuang waktu dan tenaga?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau