Berdasarkan program yang disebut Green Network, 40 persen ruang kota Hamburg akan didedikasikan untuk jalur hijau dan lahan parkir. Rencana ini mengacu model serupa di Kopenhagen, Denmark, di mana jalur sepeda panjang sedang dibangun untuk menghubungkan masyarakat sekitarnya dengan pusat aktivitas dalam kota atau dengan kota-kota sekitarnya.
Selain kota-kota di Eropa,
Kolumbia dan Bangkok juga telah bereksperimen dalam beberapa tahun terakhir dengan membersihkan kendaraan dari jalan-jalan mereka pada hari-hari tertentu. Hanya, Kolombia dan Bangkok tidak memiliki hasrat untuk sepenuhnya melarang kendaraan berlalu lalang di pusat kota.Menurut Archdaily, seperti dikutip Green Car Reports,
rencana 2034 bebas kendaraan ini bertujuan menyatukan jalur-jalur utama kota dengan rute pejalan kaki dan pesepeda, menghilangkan ketergantungan kendaraan di pinggiran ke kota atau sebaliknya. Juru bicara kota Hamburg, Angelika Fritsch mengatakan, bahwa dalam 15 sampai 20 tahun ke depan, penduduk dan pengunjung akan dapat menjelajahi kota secara eksklusif dengan sepeda dan berjalan kaki. Bagian lain dari rencana Green Network ini adalah memperluas ruang hijau yang ada sebagai upaya untuk mengatur iklim kota. Ini menjadi fokus utama, sebab, dalam 60 tahun terakhir, suhu rata-rata kota telah meningkat sebesar 1,2º C menjadi rerata 9º C. Tambahan ruang terbuka hijau akan mengurangi risiko banjir.Green Network akan menghubungkan pusat kota hijau di utara dengan bagian selatan kota. Tim inti Green Network yang melibatkan unsur pemerintah kota, musyawarah pimpinan kota dan masyarakat akan bekerja sama untuk memastikan perubahan yang terbaik dan terintegrasi sesuai dengan kebutuhan lokal.Kota terbesar kedua di Jerman ini adalah salah satu dari beberapa kota di Eropa yang memiliki inisiatif bebas kendaraan atau nihil emisi gas buang. Sistem transportasi umumnya sangat sehat dan sudah banyak digunakan oleh penduduk setempat. Penduduk memiliki pilihan untuk menghindari lalu lintas yang padat dengan menggunakan transportasi publik yang memadai, nyaman dan aman.Pada dasarnya, kota yang beroperasi selama ratusan tahun dengan sistem lalu lintas dan transportasi terintegrasi, lebih cocok menjadi kota tanpa kendaraan ketimbang kota lainnya yang mendedikasikan lalu lintas hanya untuk pemilik kendaraan. Dan jika rencana Hamburg berhasil, kota-kota Eropa lainnya akan menyusul.