Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Kota Tanpa Kendaraan? Tunggu 2034 Mendatang...

Kompas.com - 21/01/2014, 18:55 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

HAMBURG, KOMPAS.com - Mungkinkah kota tanpa kendaraan? Apa jadinya bila untuk bepergian ke tempat aktivitas sehari-hari, kita hanya berjalan kaki atau bersepeda? Bukan hal mustahil. Kota-kota di Eropa, sebagian besar tengah berupaya untuk mengurangi jumlah penggunaan kendaraan di masa depan.

Sebut saja kota Hamburg di Jerman. Kota ini telah menyatakan rencananya untuk melarang lalu lintas kendaraan pada 2034 mendatang sebagai bagian dari inisiatif yang luas untuk menciptakan kota yang ramah bagi pesepeda dan pejalan kaki.

Berdasarkan program yang disebut Green Network, 40 persen ruang kota Hamburg akan didedikasikan untuk jalur hijau dan lahan parkir. Rencana ini mengacu model serupa di Kopenhagen, Denmark, di mana jalur sepeda panjang sedang dibangun untuk menghubungkan masyarakat sekitarnya dengan pusat aktivitas dalam kota atau dengan kota-kota sekitarnya.

Selain kota-kota di Eropa, Kolumbia dan Bangkok juga telah bereksperimen dalam beberapa tahun terakhir dengan membersihkan kendaraan dari jalan-jalan mereka pada hari-hari tertentu. Hanya, Kolombia dan Bangkok tidak memiliki hasrat untuk sepenuhnya melarang kendaraan berlalu lalang di pusat kota.

Ruang terbuka hijau

Kota tanpa kendaraan, memang masih dimungkinkan terjadi di Eropa ketimbang negara lainnya di dunia. Hal ini disebabkan oleh karakter pusat-pusat perkotaan di Eropa sangat berbeda, lengkap dengan sejarah, ruang terbuka yang terhampar luas dan potensial untuk dikembangkan, dan juga peradaban yang lebih tua.

Faktor tersebutlah yang menyebabkan kota bebas kendaraan lebih realistis dikembangkan di Eropa ketimbang benua lainnya.
Untuk kasus Hamburg, memang tak butuh waktu lama menjadi kota bebas kendaraan, hanya 20 tahun. Kota ini, sebelumnya telah memiliki ruang terbuka hijau yang luas dan fasilitas khusus untuk rute pesepeda dan jalur pedestrian.

Menurut Archdaily, seperti dikutip Green Car Reports, rencana 2034 bebas kendaraan ini bertujuan menyatukan jalur-jalur utama kota dengan rute pejalan kaki dan pesepeda, menghilangkan ketergantungan kendaraan di pinggiran ke kota atau sebaliknya.

Juru bicara kota Hamburg, Angelika Fritsch mengatakan, bahwa dalam 15 sampai 20 tahun ke depan, penduduk dan pengunjung akan dapat menjelajahi kota secara eksklusif dengan sepeda dan berjalan kaki.

Bagian lain dari rencana Green Network ini adalah memperluas ruang hijau yang ada sebagai upaya untuk mengatur iklim kota. Ini menjadi fokus utama, sebab, dalam 60 tahun terakhir, suhu rata-rata kota telah meningkat sebesar 1,2º C menjadi rerata 9º C. Tambahan ruang terbuka hijau akan mengurangi risiko banjir.

Green Network akan menghubungkan pusat kota hijau di utara dengan bagian selatan kota. Tim inti Green Network yang melibatkan unsur pemerintah kota, musyawarah pimpinan kota dan masyarakat akan bekerja sama untuk memastikan perubahan yang terbaik dan terintegrasi sesuai dengan kebutuhan lokal.

Kota terbesar kedua di Jerman ini adalah salah satu dari beberapa kota di Eropa yang memiliki inisiatif bebas kendaraan atau nihil emisi gas buang. Sistem transportasi umumnya sangat sehat dan sudah banyak digunakan oleh penduduk setempat. Penduduk memiliki pilihan untuk menghindari lalu lintas yang padat dengan menggunakan transportasi publik yang memadai, nyaman dan aman.

Pada dasarnya, kota yang beroperasi selama ratusan tahun dengan sistem lalu lintas dan transportasi terintegrasi, lebih cocok menjadi kota tanpa kendaraan ketimbang kota lainnya yang mendedikasikan lalu lintas hanya untuk pemilik kendaraan. Dan jika rencana Hamburg berhasil, kota-kota Eropa lainnya akan menyusul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau