Rekor baru tersebut sangat menarik dibahas, mengingat pada saat yang sama kebijakan pengetatan dan pembatasan properti Nasional tengah gencar dilakukan.
Menurut Biro Statistik Nasional, nilai total penjualan rumah baru tersebut meningkat sebesar 27 persen dari tahun sebelumnya, yakni 5,4 triliun yuan. Pencapaian 2012 tersebut lebih tinggi 11 persen ketimbang 2011.Rekor penjualan rumah tersebut juga diiringi pertumbuhan harga secara signifikan. Harga rumah baru di Guangzhou meningkat 20 persen secara tahunan per Desember 2013. Sementara di Shanghai melonjak 18 persen dan Beijing 16 persen.
Fenomena tersebut menunjukkan bahwa pasar properti di China sejatinya masih sangat "hot". Ekonom senior Credit Agricole CIB, Dariusz Kowalczyk, mengatakan urbanisasi dan permintaan investasi mengarah pada peningkatan volume penjualan, diikuti pertumbuhan harga. Jadi, sebetulnya, pertumbuhan yang terjadi di China sangat bergantung pada pasar properti.
Pemerintah di kota-kota dengan harga perumahan paling mahal seperti Shanghai, Shenzhen dan Guangzhou, telah melakukan tindakan pendinginan sudah diperkenalkan, demikian juga peningkatan uang muka untuk rumah kedua menjadi sebesar 70 persen.