Anton Sitorus, Head of Research Jones Lang LaSalle Indonesia, menyatakan, kenaikan harga dimungkinkan mengingat wilayah barat Jakarta memiliki keunggulan komparatif. Dekat dengan gerbang utama Indonesia, yakni Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, barat Jakarta memiliki aksesibilitas memadai yang ditunjang kelengkapan infrastruktur, seperti tol dalam kota yang terkoneksi dengan tol lingkar luar Jakarta, fasilitas publik yang lengkap, dan kondisi lingkungan yang relatif tertata dengan baik.
"Semua keunggulan komparatif tersebut memicu minat pasar. Investor individu berlomba membelanjakan uangnya di sini. Peningkatan permintaan tersebut secara otomatis mendongkrak harga jual lebih tinggi ketimbang kawasan lainnya di kawasan Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jadebotabek)," papar Anton kepada Kompas.com, Senin (28/10/2013).
Meskipun pasar secara umum melambat, barat Jakarta tampil sebagai pemimpin pertumbuhan harga properti. Bahkan, dengan asumsi yang ada, dalam dua tahun ke depan mulai dari sekarang, tatkala properti akan booming lagi, kawasan ini bakal mencatat akselerasi harga hingga rerata 30 persen pada 2015.
"Kenaikan tertinggi terjadi di daerah Serpong, bisa 40-50 persen per tahun. Di sini terdapat perumahan skala besar, yakni Alam Sutera, Summarecon Serpong, dan BSD City. Angka 25-30 persen akan dicapai daerah lain, seperti Puri Indah, Kembangan, dan Bintaro. Sementara itu di luar barat Jakarta, kami prediksikan lonjakan harga hanya 10-15 persen per tahun," urai Anton.
Tak mengherankan bila para pengembang yang menggarap wilayah barat Jakarta tetap agresif memanfaatkan momentum perlambatan dengan menyediakan pasok rumah baru.
Sinarmas Land, contohnya. Mereka pada akhir September lalu melansir kluster Sheffield sebanyak 150 rumah dan 20 kavling dengan enam tipe rumah, mulai LB 130/LT 160 sampai LB 160/IRR dan LB 200/IRR.
Adapun Summarecon Agung meramaikan pasar dengan kluster anyar Emerald Cove seluas 12 hektar di kawasan Pondok Hijau Golf (100 hektar). Kluster eksklusif ini mencakup 40 kavling siap bangun seluas 300–1.000 meter persegi per bidang. Harga yang dibanderol Rp 5 miliar–Rp 25 miliar per bidang atau Rp 15,5 juta per meter persegi. Kavling berukuran 1.000 meter persegi yang lokasinya persis di samping padang golf dipasarkan seharga Rp 25 juta per meter persegi.
Tak ketinggalan, Modernland Realty yang memiliki portofolio Modern Hill juga melepas kluster baru bertajuk Magnolia seluas 5 hektar. Terbagi dalam dua tahap pengembangan. Tahap pertama 54 unit yang terdiri atas tipe 115/105 dan 140/135 seharga Rp 1 miliar-Rp 1,3 miliar per unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.