Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Rancang Tempat Berkumpul Pemimpin Dunia

Kompas.com - 20/09/2013, 23:43 WIB
Tabita Diela

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — Arsitek Asia ternyata mampu berbicara di tingkat global. Satu di antaranya adalah Fumihiko Maki. Arsitek kelahiran Tokyo, Jepang, ini merupakan perancang gedung yang kini menjadi sorotan publik. Bukan sembarang gedung, melainkan tempat berkumpulnya semua negara di Planet Bumi, yakni Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Penunjukan Maki sekaligus merupakan apresiasi dunia atas karya-karya monumental lainnya. Selain Gedung PBB, pria 85 tahun ini juga tengah mendesain Museum Aga Khan di Toronto, dan Tower 4 dari World Trade Center di New York.

Gedung PBB merupakan rancangan yang memperoleh ekspos publik tertinggi. Hal ini terutama karena melihat kepentingan gedung tersebut dalam dunia politik internasional dan nama besar Maki di dunia arsitektur.

 
Minggu ini, PBB secara resmi melihat rencana pembangunan gedung yang akan dibangun di puncak Murray Hill. Juru bicara UN Development Corporation, Jeremy Soffin, mengungkapkan, bangunan setinggi 166,4 meter tersebut akan menjadi satu gedung mandiri dan memiliki ketinggian yang sama dengan Gedung Sekretariat.

Desain bangunan ini mengikuti rancangan Gedung Sekretariat PBB karya Wallace K Harrison. Luas bangunan yang didesain Fumihiko mencapai sekitar 74.322 meter persegi hingga 83.612 meter persegi. Bangunan seluas ini mampu menampung 2.700 karyawan PBB di lantai atas, kafetaria, ruang komunal, dan penyimpanan sepeda di lantai bawah.

 
"Bangunan ini akan memperkuat citra langit midtown Manhattan dan melengkapi kekayaan arsitektur dari kompleks Kantor Pusat PBB," ujar petugas penaksir dampak lingkungan proyek tersebut.
 
Pintu masuknya berada di First Avenue, di pojok tenggara East 42nd Street. Sementara itu, pintu kedua gedung ini ditempatkan di tengah blok First Avenue antara 41st dan 42nd Street. Sebuah terowongan akan dibuka di bawah 42nd Street akan menghubungkan gedung baru ke Kantor Pusat PBB. Dengan jalur bawah tanah ini, para karyawan PBB tidak perlu melangkah keluar untuk berpindah antara satu bangunan dan bangunan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com