Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Penampakan Stadion Olimpiade Tokyo 2020

Kompas.com - 09/09/2013, 17:22 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

archdaily.co.uk Stadion modern ini berkapasitas 80.000 tempat duduk dengan atap yang bisa dibuka-tutup secara otomatis.
archdaily.co.uk National Stadium Tokyo sangat ramping, bentuk strukturnya memanjang, dengan garis yang mengalir tertutup oleh membran transparan. Secara umum, rancangan Hadid ini, dinamis dan futuristik. Merepresentasikan pesan yang ingin disampaikan Jepang kepada dunia.
archdaily.co.uk Bentuknya unik, ringan dan kohesif, serta dapat mendefinisikan siluet yang menyatu dengan kota. Perimeter stadion akan menjadi jembatan sekaligus ruang pameran berkelanjutan sehingga menciptakan sebuah perjalanan baru yang menarik bagi pengunjung.
TOKYO, KOMPAS.com — Tokyo akhirnya terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara perhelatan olahraga akbar Olimpiade 2020. Kepastian ini diumumkan Ketua IOC Jacque Rogge, pada Minggu (8/9/2013) di Buenos Aires, Argentina.

Sebelum pengumuman, Tokyo telah berencana membangun perkampungan atlet terbesar sepanjang 42 tahun terakhir. Kompleks hunian untuk olahragawan sejagat raya tersebut akan menelan dana sekitar 985 juta dollar AS (Rp 10 triliun) dan menempati area seluas 44 hektar, persis di sebelah Tokyo Bay.

Kenichi Kimura, pejabat keuangan Pemerintah Metropolitan Tokyo akan mengalokasikan 153,9 miliar yen (Rp 15,6 triliun) untuk konstruksi baru dan renovasi di 11 lokasi.

Luas lahan perkampungan atlet
ini 28 persen lebih besar dari Disneyland Park di California dan akan menjadi yang terbesar di Tokyo sejak tahun 1971 ketika sebuah proyek perumahan skala kota, Tama New Town, dibangun di pinggiran barat ibu kota.

Selain membangun perkampungan atlet, Tokyo juga menggarap stadion modern berkapasitas 80.000 tempat duduk dengan atap yang bisa dibuka-tutup secara otomatis. Perancangnya adalah Zaha Hadid yang merupakan arsitek kenamaan peraih Pritzker Architecture Prize.

Stadion olimpiade ini dikerjakan di atas situs stadion Olimpiade Nasional 1964 yang akan dibongkar segera setelah Tokyo terpilih menjadi tuan rumah. Oleh karena itu, pada saatnya nanti, ketika pekerjaan konstruksi stadion ini rampung pada 2018, dapat digunakan sebagai venue Piala Dunia Rugbi 2019, sebelum Olimpiade 2020 digelar.

Bagaimana bentuk stadion senilai 839 juta poundsterling (Rp 14,6 triliun) tersebut? Mari kita ulas lebih dalam.

National Stadium Tokyo sangat ramping, bentuk strukturnya memanjang, dengan garis yang mengalir tertutup oleh membran transparan. Secara umum, rancangan Hadid ini dianggap sangat dinamis dan futuristik serta dapat merepresentasikan pesan yang ingin disampaikan Jepang kepada dunia.

"Saya yakin, stadion ini akan menjadi tempat suci untuk olahraga dunia dalam 100 tahun ke depan," kata Ketua Panel Seleksi, Tadao Ando.

Menurut Hadid, merancang Stadion Nasional baru Jepang merupakan sebuah kehormatan. Sebelum merancangnya, Hadid melakukan penelitian selama tiga dekade tentang arsitektur dan urbanisme Jepang.

"Stadion ini akan menjadi bagian integral dari 'kain perkotaan' Tokyo. Ia terlibat langsung dengan lingkungan sekitarnya untuk menghubungkan dan mengukir bentuk elegan dari desain," katanya.

Stadion Nasional berbentuk unik, ringan, dan kohesif, serta dapat mendefinisikan siluet yang menyatu dengan kota. Perimeter stadion akan menjadi jembatan sekaligus ruang pameran berkelanjutan sehingga menciptakan sebuah perjalanan baru yang menarik bagi pengunjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com