Inventarisasi barang, sebenarnya, menguntungkan. Pertama, Anda bisa berhemat dengan mengetahui barang-barang yang dimiliki. Anda tidak perlu membeli berbagai persediaan barang yang ternyata sebenarnya masih ada. Selain itu, mengetahui secara pasti keberadaannya, Anda juga bisa "menyelamatkan".
Misalnya terhadap kejadian kebakaran, banjir, kehilangan, atau bencana lain yang menimpa rumah Anda. Perusahaan asuransi tentu memerlukan daftar inventarisasi barang yang Anda miliki. Sebelum musibah tersebut terjadi, ada baiknya Anda membuat inventarisasi terlebih dahulu. Proses klaim akan relatif lebih cepat ketimbang tidak mengetahui sama sekali isi rumah.
Setidaknya ada dua metode "pencatatan" dalam proses inventarisasi. Jika Anda tergolong orang yang apik dan berorientasi pada detil, cobalah mendata barang-barang secara digital dalam aplikasi Excel. Jangan lupa, bagi-bagi inventarisasi berdasarkan jenis. Misalnya, "barang-barang elektronik", "karya seni", "keramik", "pakaian", "furnitur", "perhiasan", "perlengkapan memasak", dan lainnya.
Perhatikan juga barang-barang yang biasa Anda anggap remeh, seperti buku. Jangan-jangan, buku yang menumpuk di rumah Anda sebenarnya bernilai jutaan, puluhan, bahkan ratusan juta Rupiah.
Setelah menginventarisasikan semua barang, pastikan Anda menyimpan softcopy dan hardcopy-nya di tempat aman. Secara berkala, perbarui daftar tersebut. Namun, jika Anda bukan tipe yang menyukai hal-hal mendetail, bisa melakukan hal lain yang lebih sederhana dan praktis. Gunakan kamera video atau telepon genggam untuk merekam "tur" ke seluruh bagian rumah. Simpan rekaman tersebut dengan cara mengirimkan e-mail ke diri Anda sendiri atau penyimpanan digital di "awan".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.