Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giant Tanggung Asuransi Rp 10 Juta untuk Pemudik

Kompas.com - 04/08/2013, 13:38 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya swasta memberikan fasilitas pulang kampung atau mudik sebaiknya tidak dilakukan setengah hati. Tidak cukup hanya menyediakan transportasi, namun juga urusan asuransi jiwa dan keselamatan perjalanan. 

Demikian dikatakan Yudhi Komarudin, Direktur Hubungan Pemerintahan dan Manajemen Risiko Giant Hero saat melakukan pelepasan para pemudik Giant Pulang Kampung Gratis 2013 di Parkit Timur Senayan, Jakarta, Minggu (4/8/2013). Yudhi mengatakan, pihaknya sebagai panitia mudik bahkan memberikan asuransi senilai maksimal Rp 10 juta kepada seluruh peserta, selain sangat selektif memilih armada kendaraan.

Tahun ini, secara keseluruhan Giant memberangkatkan 20.000 orang pemudik, ke 35 titik kota-kota di sepanjang pulau Jawa, dan tahun 2013 ini menambah 1 rute baru yaitu Lampung, dengan menggunakan 3 moda transportasi, yakni bus, pesawat dan kereta api (baru). Untuk jalan darat, Giant menyediakan armada bus untuk mengangkut 16.000 penumpang.

"Untuk pengemudi telah mendapatkan arahan dari petugas dan wajib mengikuti tes urine sebelum keberangkatan," tegas Yudhi.

Tercatat, para pemudik dapat memanfaatkan kesempatan pulang kampung melalui jasa angkutan darat atau bus sebanyak 16.000 kursi pemudik, 1.500 kursi pemudik pada angkutan udara, pesawat terbang komersial dan 2.500 kursi pemudik pada angkutan kereta api. Kurang lebih 280 buah bus AC, 12 Pesawat terbang, 31 Gerbong Kereta Api telah disediakan bagi para pemudik melalui Giant Pulang Kampung tahun ini.

"Ini program tahunan dan memasuki tahun kelima. Kami perhatikan, setiap tahun animo pesertanya meningkat terus. Tahun ini lonjakan pemudik yang ikut serta dalam program ini mencapai kenaikan 50 persen dibanding tahun lalu," ujarnya.

Untuk bisa ikut serta, lanjut dia, pelanggan Giant Hipermarket dan Supermarket dapat menukarkan struk belanja senilai Rp 100.000 dan berlaku kelipatannya untuk mendapatkan 1 poin. Dengan 10 poin yang diperoleh, pelanggan dapat menukarkan 1 buah tiket bus, 15 poin untuk ditukarkan dengan 1 tiket kereta api dan 20 poin dapat ditukarkan dengan 1 tiket pesawat, semua langsung gratis tanpa diundi

"Namun, karena tingginya animo masyarkat dan terbatas jumlah tiket, periode penukaran poin untuk pulang kampung ini kami tutup satu minggu lebih cepat dari jadwal panitia," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harvest City Rilis Kawasan Ruko Dua Lantai Baru, Dibanderol Mulai Rp 690 Juta

Harvest City Rilis Kawasan Ruko Dua Lantai Baru, Dibanderol Mulai Rp 690 Juta

Berita
Ternyata, Lubang di Kursi Plastik Ada Fungsinya

Ternyata, Lubang di Kursi Plastik Ada Fungsinya

Umum
Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Berita
Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Berita
10 Juta Bambu Digunakan sebagai Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

10 Juta Bambu Digunakan sebagai Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Konstruksi
Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com