Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenalkan... PNS Penyidik Penataan Ruang!

Kompas.com - 17/07/2013, 13:53 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pekerjaan Umum, Rabu (17/7/2013), meluncurkan tim penyidik yang bertugas mengendalikan pemanfaatan ruang di Indonesia. Tim tersebut bernama penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) penataan ruang.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, pihaknya saat ini memiliki 400-an tenaga sebagai PPNS. Nantinya, pihaknya ingin menggenapi proyeksi jumlah PPNS sesuai kebutuhan, yaitu 2.000 orang.

Seolah menjawab kegelisahan publik mengenai karut-marut dalam proses perizinan dan pengendalian tata ruang di Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum muncul dengan solusi pendamping aparat negara ini.

"PPNS untuk menyidik penataan ruang. Artinya, kalau ada sesuatu terjadi, misalnya ada daerah resapan air, kok, ada bangunan yang timbul di situ, kita bisa lapor kepada kantor. Nanti PPNS yang akan menyidik," ujar Djoko.

Pada praktiknya nanti, PPNS akan bekerja sama dengan pihak kepolisian dan kejaksaan.

"Jadi, PPNS itu bekerja samanya harus dengan Kepolisian Negara dan Kejaksaan. PPNS itu menyidik, tindak selanjutnya diberikan kepada penegak hukum yang lain," ujarnya.

Dia juga menekankan, baik yang memberikan izin maupun yang mendapat izin akan mendapatkan sanksi berat jika melanggar.

"Terjawablah sudah kini, badan untuk menampung keluhan masyarakat terhadap penggunaan tanah yang tidak sesuai dengan peruntukan tata ruang," kata Djoko.

Pada Mei lalu, beberapa pakar perkotaan sempat berkumpul bersama di Jakarta membicarakan mengenai usaha mewujudkan Jakarta hijau. Dalam dialog tersebut, pengamat perkotaan Yayat Supriyatna mengatakan, selama ini masyarakat mengalami kesulitan soal harus dibawa ke mana ketika terjadi konflik mengenai tata ruang. Hal itu sulit dijawab.

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Kebijakan dan Strategi Perkotaan Direktorat Perkotaan Ditjen Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum Endra Atmawidjaja saat itu juga sempat mengutarakan idenya membuat lembaga pemonitor dan pengawas konsep dan pelaksanaan tata ruang Kota yang ia sebut dengan "Tata Ruang Watch".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Layanan BPN Meningkat, AHY Tekankan Dua Faktor Penting

Ingin Layanan BPN Meningkat, AHY Tekankan Dua Faktor Penting

Berita
Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Berita
6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

Berita
[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com