JAKARTA, KOMPAS.com - Melalui PT Antilope Madju Puri Indah, Pondok Indah Group, akan merampungkan pengembangan Puri Indah Financial Office Tower pada 2015. Ini merupakan portofolio perkantoran strata (jual) perdana yang dibangun kelompok usaha pengembang ini.
Kendati diklaim sebagai strata office, namun Puri Indah Financial Office Tower dipasarkan dengan dua opsi kepemilikan strata dan sewa. Komposisi luas bangunan strata dan sewa adalah 60 : 40 persen.
Menurut GM General Manager PT Antilope Madju Puri Indah Djoko Indarto, masuknya Pondok Indah Group ke sektor perkantoran strata tak lain karena termotivasi oleh tingginya tingkat turn over yang dapat menghasilkan development income. Pada gilirannya, pendapatan pengembangan dari penjualan ini bisa dimanfaatkan untuk mempercepat proses konstruksi.
"Selain development income, kami juga menyediakan ekuitas perusahaan dari total nilai investasi sebesar Rp 950 miliar," ungkap Djoko kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (21/5/2013).
Hingga saat ini, ruang-ruang strata Puri Indah Financial Office Tower telah terserap 80 persen, dengan posisi harga jual jual aktual berada pada kisaran Rp 26 juta per meter persegi (asking price) atau meningkat 60 persen. Padahal harga jual perdananya pada tujuh bulan silam sekitar Rp 17 juta per meter persegi.
Kenaikan tersebut, menurut Djoko, dipicu melonjaknya harga lahan di kawasan Puri Indah hingga Rp 30 juta per meter persegi dan pertumbuhan permintaan perkantoran. Sedangkan ruang sewanya dipasarkan seharga Rp 250.000/m2/bulan di luar biaya perawatan (service charge).
Ada pun perusahaan yang telah memberikan komitmen menempati ruang-ruang perkantoran ini adalah yang bergerak di sektor keuangan dan perbankan. Sebut saja CIMB Niaga, Citibank, OCBC NISP, HSBC dan lain sebagainya termasuk asuransi dan penukaran uang.