Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsultan: Naiknya Harga Apartemen Akibat Permintaan Solid!

Kompas.com - 15/05/2013, 19:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsultan properti internasional Jones Lang LaSalle mengatakan, lonjakan harga apartemen mewah di Jakarta terjadi karena adanya permintaan yang solid dari kalangan warga "berduit" di Indonesia. Kenaikan harga terjadi pada pasar apartemen mewah sebesar 8,7 persen pada kuartal pertama 2013 dibandingkan kuartal keempat tahun lalu atau peningkatan 32,9 persen y-o-y.

"Peningkatan kuat harga apartemen mewah di Jakarta didorong permintaan solid dari para warga kaya lokal yang mampu membeli secara tunai," kata Kepala Riset Jones Lang LaSalle Indonesia, Anton Sitorus, Selasa (15/5/2013).

Dia mengemukakan, angka peningkatan tersebut jauh di atas rata-rata dari tingkat kenaikan di sejumlah kota di Asia yang rata-rata hanya mencapai 2,2 persen antarkuartal atau 6,1 persen y-o-y.

"Indonesia terus melampaui semua pasar yang terpantau," katanya.

Kuatnya permintaan itu, lanjut dia, juga didorong sejumlah faktor lain yang merupakan dampak dari semakin kurangnya lahan dan properti di area premium. Sebelumnya, Indonesia Property Watch (IPW) memperkirakan pasar properti tahun ini mengalami perlambatan setelah dalam beberapa tahun terakhir mengalami lonjakan harga dalam sektor perumahan.

"Pasar properti memasuki 2013 telah mengalami perlambatan, khusus di segmen menengah atas," kata Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda.

Menurut Ali, para pelaku pasar, khususnya pengembang dan investor, relatif telah mulai merasakan kejenuhan pasar di segmen tersebut. Oleh karena itu, ujar dia, saat ini pasar mulai bergeser ke pasar menengah dengan tangkapan jumlah pasar pengguna akhir (end user) lebih banyak. Selain itu, lanjut dia, peningkatan pasar properti yang tinggi memang berdampak terhadap kenaikan tanah yang disediakan untuk pasar menengah sampai bawah.

"Dalam hal ini, Pemerintah seharusnya segera menyiapkan mekanisme bank tanah untuk menyiapkan mekanisme bank tanah untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah)," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau