JAKARTA, KOMPAS.com - Surabaya terus berbenah menjadi metropolitan kelas dunia. Setelah berpeluang sebagai kandidat peraih Adipura Kencana, kota ini juga tengah mempersiapkan pembangunan infrastruktur Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT). JLLT ini akan membuka akses langsung menuju Bandara Internasional Juanda, dan sebaliknya dari arah pusat kota.
Pencapaian tersebut menstimuli para investor dan pelaku bisnis properti gencar membenamkan modalnya di kota ini. Mereka tak ingin kehilangan momentum dengan membangun berbagai jenis properti dalam berbagai ukuran, mulai kelas bawah hingga premium. Sehingga Surabaya ditahbiskan sebagai kota kedua di Indonesia dengan pembangunan properti paling aktif.
Saat ini tengah dibangun 32 gedung jangkung (high rise) dari sembilan proyek multifungsi (mixed use development). Peruntukan gedung-gedung dengan ketinggian bervariasi tersebut adalah sebagai hunian (apartemen), kondotel, hotel, dan perkantoran. Pengembangan multifungsi tersebut akan beroperasi secara bertahap mulai 2014 hingga tiga tahun ke depan.
Kesembilan proyek "campuran" tersebut di antaranya dikembangkan oleh Intiland Development (Spazio), Pakuwon (Tunjungan City, Pakuwon City dan Supermall Pakuwon Extension), Ciputra (Ciputra World Surabaya), dan Dian Istana yang berkongsi dengan Kentjana Widjaja dan Avilla Prima untuk proyek Marvell City. Nilai investasi sembilan mixed use project tersebut cukup fantastis, mencapai sekitar Rp 8,6 triliun. Persaingan akan bertambah sengit jika Agung Podomoro Land (APLN) merealisasikan ketertarikannya terhadap kota ini.
Menurut Corporate Secretary Agung Podomoro Land Justini Omas pihaknya saat ini tengah mengincar kota-kota di seluruh Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi dan berpotensi untuk digarap.
"Selain Surabaya, kota-kota tier kedua yang dipandang bagus oleh APLN pasti akan dijajaki," ujar Justini kepada KOMPAS.com di Jakarta, Senin (29/4/2013). APLN saat ini tengah menggarap proyek-proyek multifungsi di Balikpapan, Bandung, Batam, dan Bali. Sedangkan di Medan dan Makassar, mereka masih mempersiapkan pematangan lahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.