KOMPAS.com - Beragam jenis pemutih noda saat ini semakin memenuhi pasaran. Awas, jangan sembarang pilih, karena fungsi utama pemutih (bleach) bukan semata untuk menghilangkan noda kotor pada pakaian.
Ada dua macam pemutih (bleach) yang dipergunakan dalam proses pencucian secara laundry, yaitu chlorine bleach (MLC Chlorine) dan oxygen bleach (MLC Oxy). Keduanya mempunyai fungsi berbeda, yang sebaiknya perlu dipahami terlebih dulu sebelum mempergunakannya.
Fungsi utama pemutih sebenarnya untuk menghilangkan bayangan (filming) bekas noda yang masih tertinggal dipermukaan pakaian, juga sebagai pembunuh bakteri-bakteri. Dengan demikian, zat ini dapat dipakai untuk mensterilkan pakaian selain juga berfungsi mengembalikan warna putih.
Pemutih pakaian yang umum dipergunakan adalah kaporit atau chlorine pemutih. Pemutih ini sering disebut juga sebagai penghilang noda kotoran paling akhir, terutama untuk sisa atau kotoran membandel yang belum juga dapat dihilangkan seluruhnya oleh sabun atau deterjen.
Selain itu, kaporit juga bisa berfungsi untuk membuat warna semakin cemerlang dan cukup baik setelah dicampur dengan flour atau pencemerlang warna tekstil, selain bagus pula sebagai pemutih. Kaporit mampu menghancurkan kotoran-kotoran pada pakaian putih penuh noda kotor dan berlapis-lapis sehingga menimbulkan bercak atau warna kekuning atau bahkan gosong pada pakaian. Alhasil, warna aslinya muncul kembali asalkan ketahanan serat benang dan sistim pewarnaan pakaian tersebut kuat.
Kerja kaporit
Kaporit dapat bekerja dengan amat efektif sekali bila suhu dalam mesin cuci berkisar antara 60 - 70 derajat celcius (suhu tinggi maksimal 80 derajat celcius). Namun, alkali juga dapat bekerja pada suhu rendah, seperti air dingin sekitar 30°C. Hanya, perlu diperhatikan, bahwa saat memakai kaporit dengan mesin cuci yang suhu airnya dipanasi dengan uap (steam dari mesin boiler) maupun pemanas (heater) dari listrik dan gas, sebaiknya tidak memasukkan kaporit selagi suhu air dalam mesin masih dinaikkan sampai mencapai suatu suhu tertentu. Karena setiap suhu air naik 10 derajat celcius, reaksi kaporit akan menjadi dua kali lipat.
Ini tentu amat berbahaya, karena akan mengakibatkan kain menjadi rapuh. Untuk itu, sebelum mempergunakan alkali, ada baiknya dipelajari lebih dulu petunjuk pemakaian pada labelnya, misalnya kadar chlorine-nya, pada suhu berapa paling efektif dipergunakan, tidak boleh digunakan pada jenis cucian tertentu, efektifitas lama waktu reaksinya berapa menit dan sebagainya.
Efek penggunaan berlebihan
Hal lain perlu diperhatikan adalah penggunaan chlorine yang terlalu sering ataupun terlalu berlebihan. Penggunaan berlebih dapat menyebabkan serat benang pakaian menjadi cepat rapuh dan umur pakaian menjadi lebih singkat.
Umumnya, bleach hanya digunakan pada jenis pencucian secara laundry dan pada saat melakukan penghilangan noda secara khusus sebelum pakaian dicuci (pre-spotting). Bleach sama sekali tidak dipergunakan untuk jenis cucian secara dry cleaning. Karena tentu, tidak semua bahan tekstil tahan terhadap kaporit, misalnya wol, sutera dan beludru. Untuk itulah, biasanya pada suatu institusi tertentu telah dibuat ketentuan-ketentuan perihal ini, misalnya pada bagian laundry sebuah hotel atau rumah sakit ataupun perusahaan laundry komersial lainnya.
Kegunaan kaporit yang lain adalah sebagai penyeteril (sterilizer) cucian terhadap kuman. Karena bagaimanapun, juga kesterilan suatu hasil cucian adalah sama pentingnya dengan kebersihan dan putihnya hasil cucian tersebut.
(Sumber: www.mesinlaundry.com)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.