KOMPAS.com — Dethier Architectures menjawab keinginan kliennya, seorang penyuka ketepatan dalam desain dengan memasukkan obyek arsitektur, yang secara teknis dinilai sangat mutakhir, ke dalam sebuah loft di Belgia. Hasil kreasi Dethier Architectures ini bernama "Kempart Loft".
Seperti dilansir www.designboom.com, desain arsitekturnya berakar dari pergerakan 1970 yang mentransformasi ruang-ruang pabrik berukuran kecil dan berukuran sedang menjadi hunian. Benar saja. Kempart Loft sebelumnya bukan sebuah hunian. Program desain hunian ini bertujuan untuk memberikan rumah bagi pasangan tanpa anak.
Hunian tersebut tadinya merupakan toko roti yang telah ditinggalkan. Proses renovasinya dimulai dengan membuka ruang tersedia semaksimal mungkin. Perusahaan arsitektur ini lalu menghilangkan balok-balok dan memperkuat langit-langit dengan pelat logam. Hasilnya, mereka membuat sebuah hunian seluas 154 meter persegi dengan konsep terbuka.
Uniknya, di tengah-tengah hunian ini terdapat sebuah unit berisi dua kamar mandi, tempat penyimpanan, toilet, sistem pemanas, dan ventilasi. Unit inilah yang berbentuk menyerupai "bus". Ia membagi ruang interior menjadi beberapa fungsi, seperti ruang terbuka, kantor, ruang santai, dapur, ruang makan, kamar tidur, dan ruang berhias.
Ruang bersantai ada di bagian selatan hunian ini, sementara kamar tidur berada di bagian utara. Semuanya dilapisi dengan aluminium.
Seniman asal Belgia, Jean Gilbert, menentukan skema warna di dalam "bus" tersebut. Warna-warna yang cukup mencolok ini dapat terlihat dari jendela-jendela mungil di sekelilingnya. Jika penghuni sedang mandi, maka jendela tersebut dapat tampak keruh, dan orang di dalamnya tidak terlihat.
Sementara isi "bus" tersebut penuh warna, sekeliling rumah ini penuh dengan warna putih. Warna ini dapat memantulkan cahaya dengan baik. Selain "bus" di dalam rumah, satu lagi fitur menarik dari loft ini. Fitur tersebut adalah teras di atas hunian. Teras berada di bagian atap, lengkap dengan beberapa tanaman dan pencahayaan temaram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.