Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Hemat dengan Rumah "Bertenaga" Ganggang!

Kompas.com - 15/04/2013, 12:00 WIB

KOMPAS.com - Sebuah gedung di Hamburg, Jerman, memiliki fasad bio-adaptif pertama di dunia. Gedung dengan nama "BIQ House" tersebut merupakan karya perusahaan asal Austria, Splitterwerk hasil kerja sama dengan Arup, konsultan strategi sains dari Jerman, dan Colt International.

Berbeda dengan nama dalam publikasinya, Splitterwerk menamai proyek ini dengan sebutan "Clever Treefrog". Clever Treefrog ini memakan waktu cukup lama, yaitu sejak Desember 2011 dan baru selesai pada Maret 2013.

BIQ House dibangun di atas area sebesar 1.600 meter persegi menggunakan algae-mikro sebagai reaktor bio di dalam panel kaca. Kaca ramping menjadi tempat bagi ganggang yang diambil dari Sungai Elbe di dekat gedung ini.

Panel-panel kaca tersebut berada di sebelah tenggara dan barat daya gedung. Melalui penampang panel kaca tersebut, proses bio-reaktif dapat melalui proses observasi untuk kepentingan penghuni gedung di masa depan.

Menurut skema yang dirilis di www.designboom.com dan situs resmi Splitterwerk, tenaga dari ganggang ini dapat dimanfaatkan sebagai biogas, listrik, dan pemanas air. Tak hanya berfungsi sebagai peneduh, kaca berisi ganggang yang terpapar sinar matahari tersebut didesain khusus agar ganggang dapat terus tumbuh dengan cepat untuk menghasilkan biomassa.

Ya, inilah sumber energi terbarui dari organisme hidup yang dapat dikonversi sebagai bahan bakar bio. Semua ini terjadi berkat fotosintesis. Ganggang yang terpapar sinar matahari mampu menciptakan energi yang dapat "dipanen".

Seolah menyesuaikan diri dengan "teknologi hijau" dan penggunaan ganggang sebagai sumber energi, bangunan ini hampir sepenuhnya dicat dengan warna hijau mencolok. Tidak hanya itu, fasad gedung ini pun memiliki hiasan berupa gambar-gambar kartun menarik.

Bukan hanya bagian luar, bagian dalam gedung ini juga menarik. Interior gedung memiliki konsep fleksibel. Artinya, penghuni gedung dapat membuat pembagian ruangan sesuai kebutuhan mereka.

Hasil uji coba pembangunan hunian ramah lingkungan tersebut membawa kabar baik, bukan hanya bagi penduduk Jerman. Hamburg, lokasi proyek tersebut, merupakan sebuah lokasi yang memiliki musim dingin panjang dan musim panas berjangka tidak konsisten. Dalam kondisi semacam ini, sistem yang sangat bergantung pada tenaga matahari masih mampu berfungsi dengan baik. Dengan kata lain, sistem tersebut dapat digunakan dan diadatasi di lingkungan mana pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau