KOMPAS.com - Setelah Gereja Anglikan di Manchester bergelut dengan masalah pemanas pada lantai gereja mereka, kini ada satu lagi gereja di Inggris yang juga tengah berusaha memecahkan masalah serupa. Gereja tersebut bernama Bath Abbey.
Seperti dilansir www.dailymail.co.uk, Bath Abbey baru saja mendapat izin pembangunan senilai 18 juta poundsterling atau setara Rp 266 miliar. Dana sebesar itu dialokasikan untuk pengembangan seluruh area Bath Abbey, termasuk sistem pemanas yang tengah bermasalah. National Lottery Heritage tengah mempertimbangkan skema pembiayaannya.
Pengembangan baru tersebut diharapkan dapat menghubungkan Bath Abbey dengan saluran air kuno zaman Romawi di bawahnya. Mereka akan memanfaatkan sumber air kuno yang terkenal sebagai mata air 45 derajat Celcius, sebagai penghasil energi yang diyakini dapat memberikan tenaga bagi sistem pemanas pusat gedung bersejarah ini. Bila rencana strategis ini berhasil, Bath Abbey akan menjadi bangunan pertama di dunia yang memiliki sistem pemanas bawah lantai alami.
Para arsitek yang terlibat dalam proyek ini bakal mengekskavasi ruang bawah tanah yang digunakan sebagai saluran pembuangan (drain) bagi 850.000 liter air dari mata air alami. Mereka berharap dapat mengalihkan aliran air yang telah dihangatkan ketimbang harus melalui sistem pipa bawah tanah. Para tokoh pemimpin gereja percaya, bahwa rencana pengembangan ini akan mampu menyediakan sumber energi ramah lingkungan bagi biara dan membantu gedung berusia 10 abad tersebut untuk kembali terhubung dengan akar Romawinya.
Kepala Bath Abbey Edward Marson mengatakan, "Proposal ambisius ini akan membuat kami menyadari betapa kuno namun luar biasanya sumber daya alam yang kini terbuang begitu saja.Biara ini berada di tengah-tengah tempat yang pada zaman dahulu berperan sebagai Roman Bath, dan arsitek kami telah menemukan saluran yang mengalirkan air dari mata air".
Marson menjelaskan, selama ini air dari mata air alami tersebut selalu terbuang dan mengalir ke Sungai Avon. Hal pertama yang dilakukan adalah melepas lantai biara, menggali dan mengarahkan saluran air, kemudian memompa air melewati sistem pemanas untuk menghangatkan gereja. Cara unik ini mampu mengurangi jejak karbon yang ditinggalkan gereja. Karena penting dan uniknya rencana ini, Maret 2013 gereja mendapatkan izin dari pemerintah setempat.
Proyek inovatif ini akan diawasi beberapa arsitek dari Feilden Clegg Bradley Studio. Mereka adalah tim yang juga bertanggung jawab mengubah tampilan South Bank London.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.