Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan: Saya Pengikut Jakob Oetama!

Kompas.com - 02/03/2013, 19:20 WIB

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Media Ronov Indonesia meluncurkan proyek konstruksi multi guna, Intermark, di Serpong, Tangerang, Sabtu (2/3/2013). Menteri BUMN Dahlan Iskan, yang juga diperkenalkan sebagai pemegang saham tidak langsung proyek properti ini, hadir di acara tersebut.

"Ini satu fenomena di dunia media. Karena medianya berkembang, kemudian punya bisnis nonmedia. Pelopornya adalah Kompas. Kompas itu koran, karena menjadi koran yang sangat besar, kemudian punya bisnis di luar koran, saperti hotel yang luar biasa besar, toko buku dan sebagainya. Saya kurang lebih pengikutnya Jakob Oetama. Artinya, dari media merambah ke nonmedia," ujar pendiri dan pemilik grup Jawa Pos ini.

Namun, Dahlan mengaku, ia memiliki perbedaan dengan pendahulunya itu.

"Bedanya, kalau Kompas itu dari koran ke toko buku dan hotel, saya berangkat dari koran ke pabrik kertas. Karena waktu itu koran mengalami kesulitan kertas, maka saya berpikir membuat pabrik kertas. Karena tidak cukup, maka membuat pabrik kertas lagi, dan terus berkembang bisnis-bisnis lain setelah itu," ujar Dahlan. 

Selain berawal dari media menuju bisnis lain, Dahlan juga mengungkapkan adanya bentuk fenomena lain. Menurut dia, ada pihak yang justeru memulai dari bisnis lain, baru kemudian membeli bisnis media. Untuk fenomena ini, ia mengaku tidak mengetahui niat di balik orang-orang bisnis tersebut.

Dahlan juga mengungkapkan, bahwa bisnis nonmedia penting bagi banyak perusahaan media. Pasalnya, orang-orang di balik industri media yang semakin tua akan "mengganggu" generasi selanjutnya yang ingin membesarkan media tersebut.

"Bisnis ini tidak sekadar membesarkan bisnis, mencari laba. Namun, supaya bisnis medianya ada di tangan anak muda. Karena anak muda tidak ada takutnya mengkritik siapapun. Mereka tidak menghitung risiko. Biasanya, kalau sudah tua banyak perhitungan. Supaya bisnis media tidak terganggu oleh orang-orang yang beranjak tua, dan beranjak penakut," ujar Dahlan.

Seperti diberitakan sebelumnya, di tengah kian mekarnya bisnis properti saat ini, investor dari berbagai latar belakang usaha pun semakin memberanikan diri terjun ke bisnis tersebut. Salah satunya Grup Rakyat Merdeka, anak usaha Jawa Pos, yang melalui bendera usaha Merdeka Ronov Indonesia meluncurkan Intermark, proyek mixed used di Serpong.

Grup bisnis yang lebih dikenal di kancah media informasi tersebut, kini memang telah terjun ke bisnis properti. Merdeka Ronov Indonesia mengklaim akan memanfaatkan dua kekuatan tersebut, yaitu bidang informasi dan properti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com