Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Rusun di Batam Rusak Sebelum Ditempati

Kompas.com - 26/02/2013, 12:13 WIB

BATAM, KOMPAS.com - Enam blok kembar rumah susun di Kota Batam, Kepulauan Riau, yang dibangun pemerintah pusat kini dalam kondisi rusak. Padahal, rusun tersebut belum sempat dioperasikan.

"Rusun rusak, kami minta diperbaiki dulu," kata Kepala Dinas Tata Kota Batam Gintoyono Batong di Batam, Senin (25/2/3013).

Pembangunan enam rusun yang didanai Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Pekerjaan Umum itu memang sudah selesai. Namun, rusun tersebut belum dapat dioperasikan karena belum serah terima dengan pemerintah kota.

Pemerintah kota, lanjut Batong, tidak mau menerima rusun dalam kondisi rusak sehingga meminta pemerintah pusat memperbaiki dulu sebelum serah kelola. Bila sudah diperbaiki, pemkot menargetkan rusun bisa segera diserah terimakan ke pemkot dan dioperasikan pada akhir 2013.

Adapun proses serah kelola akan dilakukan oleh perwakilan Kementerian PU dan Kementerian Perumahan Rakyat. Bila sudah beroperasi, diharapkan rusun senilai Rp 74 miliar itu dapat menjadi tempat tinggal 540 kepala keluarga.

Sementara itu, saat ini ada 22 rusun hak kelola Pemkot Batam yang dibangun pemerintah pusat. Rencananya, pemerintah pusat akan memberikan rusun itu kepada pemerintah daerah. Namun, serah terima belum dapat dilakukan karena menunggu Presiden.

"Aturannya, untuk aset di atas Rp 10 miliar serah terima oleh Presiden langsung," kata dia.

Mengenai rencana pembentukan Badan Layanan Umum untuk mengelola rusun, Batong mengatakan masih dalam perencanaan. Serah kelola dan serah pakai rusun oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah, kata dia, tidak harus menunggu pembentukan BLU selesai.

"Tidak ada kaitan dengan BLU, tidak harus menunggu BLU jadi," kata dia.

Batam membutuhkan 677 blok kembar rumah susun lagi untuk menampung warga yang tinggal di rumah-rumah bermasalah. Gintoyono mengatakan Batam butuh 756 blok kembar, dan sekarang baru ada 79 twin block.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com