Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keseriusan Woodland Park Menjual "Properti Hijau"

Kompas.com - 22/02/2013, 11:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain mendekatkan lokasi huniannya dengan sentra transportasi publik, kesiapan pengembang menyediakan area hijau juga menjadi hal utama mengembangkan produk huniannnya di kota besar. Konsep properti hijau secara integral semakin menjadi syarat utama kenyamanan tinggal di kota besar seperti Jakarta. 

Dua keunggulan itulah yang berusaha dibuktikan oleh PT Pardika Wisthi Sarana (PWS) melalui proyek apartemen dan kondotelnya, Woodland Park Residence, di kawasan Kalibata. Selain dekat dengan stasiun kereta api sebagai transportasi publik, penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan hunian vertikal ini menjadi daya jual utama kepada konsumen. Sebagai dukungan konsep properti hijau tersebut, pengembang ini juga menggunakan gas sebagai sumber daya listrik paling utama. 

"Kami justeru membalik kebiasaan, karena di sini kami menjadikan listrik dari PLN sebagai back up, sementara gas sebagai power utama pasokan listrik," ujar Emil Arifin, Komisaris Utama PWS dan Daniland Group di Jakarta, Kamis (21/2/2013). 

"Di sini kami jadikan Gas Engine sebagai pemasok utama untuk listrik seluruh hunian. Ini kami pilih karena merupakan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan. Selain itu, pemakaian gas ini juga menjadi upaya untuk lebih hemat energi," tambahnya.

Dengan demikian, lanjut Emil, penghuni apartemen dapat lebih hemat biaya listrik karena beberapa item dalam unit apartemen ini dirancang dengan tepat. Sebutlah misalnya, pemberian lapisan khusus pada kaca untuk meredam panas matahari.

"Kami gunakan lapisan khusus kaca ini agar penghuni bisa mengurangi penggunaan AC secara berlebihan pada siang hari," ujarnya.

Adapun konsep properti hijau yang akan direalisasikan secara besar-besaran di proyek Woodland Park Residence adalah penerapan rasio 80:20, yaitu alokasi 80 persen lahan hijau dan 20 persen lahan bangun. Emil mengatakan, pihaknya berkomitmen memelihara ruang terbuka hijau berupa lahan terbuka penuh pepohonan, terutama yang telah berusia lebih dari seratus tahun.

"Sejak awal kami mulai membuat pondasi, kami sudah menyelamatkan pohon-pohon ini dengan memindahkannya dan tidak ditebang. Dengan begitu, arsitek kami berusaha menyesuaikan untuk memposisikan bangunan miring ke sana-kemari untuk mengarahkan angin ke dalam hunian. Kami juga mendesain bangunan sedemikian rupa agar bisa mendinginkan ruangan secara alami," ujar Emil.

Sebagai daya dukung konsep tersebut, PWS juga cat menggunakan low water based atau cat dengan kadar racun rendah yang dapat menstabilkan temperatur agar tidak terlalu memantulkan panas. Selain itu, pihaknya juga melengkapi kawasan hunian dengan 1.200 sumur resapan.

Saat ini, PWS telah menuntaskan tahapan tutup basement untuk Woodland Park Residence dan tengah mengejar tahapan-tahapan pembangunan berikutnya hingga topping off pertama pada Juli 2013 mendatang. Saat ini, tower pertamanya (Matoa) Woodland Park telah terjual habis, sementara tower ketiga (Cendana) sedang dalam proses penjualan dan telah terjual 60 persen. Sementara untuk tower lima (Swissbel Residence) merupakan kondotel yang telah diluncurkan pada Desember 2012 lalu.

Adapun beberapa tipe apartemen Woodland Park Residence ditawarkan dari yang terkecil, yaitu tipe studio seharga mulai Rp 315 juta. Sementara untuk kondotel ditawarkan untuk 10 unit pertama seharga Rp 680 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau