Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Tak Suka, Hunian Vertikal Harus Digalakkan

Kompas.com - 19/02/2013, 14:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mau tak mau, suka atau tidak suka, pembangunan hunian di Jakarta saat ini sudah mengarah ke hunian vertikal. Pembangunan landed house semakin sulit dan mahal karena ketersediaan tanah semakin sedikit di ibukota.

Namun demikian, kebutuhan masyarakat akan hunian vertikal juga tidak bisa berdiri sendiri. Potensi hunian ke atas tersebut harus didukung oleh pembenahan moda transportasi publik (public transportation system) yang baik oleh pemerintah. Untuk itu, diperlukan sinergi kuat antara pemerintah dan swasta untuk mewujudkan hal tersebut, meliputi Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, serta pengembang atau developer swasta.

"Sekarang ini momentumnya sudah sangat tepat untuk membangun hunian-hunian vertikal, sebab tanah sebagai investasi semakin mahal," ujar Direktur Utama PT Pardika Wisthi Sarana (PWS), Achmad Setiadi, dalam paparan Proses Serah Terima Woodland Park Residence, Kalibata, Jakarta Timur, Selasa (19/2/2013).

"Sebelum pembangunan kami sudah melakukan pertemuan dengan PT KAI dan sepakat, bahwa sebaiknya pengembangan hunian ke depan akan mendekati pusat-pusat tranportasi publik. Untuk itu, nanti akses di depan apartemen ini akan ditutup dan stasiun kereta akan diperpanjang," ujar Setiadi yang akrab disapa Dedi ini. 

Untuk itu, Dedi melanjutkan, PWS telah menuntaskan tahapan tutup basement untuk Woodland Park Residence dan tengah mengejar tahapan-tahapan pembangunan berikutnya hingga topping off pertama pada Juli 2013 mendatang. Saat ini, tower pertama (Matoa) Woodland Park telah terjual habis, sementara tower ketiga (Cendana) sedang dalam proses penjualan dan telah terjual 60 persen. Adapun untuk tower lima (Swissbel Residence) merupakan kondotel yang telah diluncurkan pada Desember 2012 lalu.

"Kami akan menyelesaikan pembangunan tower kelima pada awal Januari 2014 nanti. Untuk mengejar topping off pada Juli nanti tentu bukan tanpa alasan, karena Waskita Karya sebagai kontraktor telah menyelesaikan pembangunan ini lebih cepat 0,6 persen dari yang telah dijadwalkan," ujar Dedi.

Adapun beberapa tipe apartemen Woodland Park Residence ditawarkan dari yang terkecil, yaitu tipe studio seharga mulai Rp 315 juta. Sementara untuk kondotel ditawarkan untuk 10 unit pertama seharga 680 juta.

"Untuk investasi tentu menguntungkan, karena kenaikan harga bisa mencapai 30 persen sampai 40 persen setiap tahun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

REI Dorong DPR Lanjutkan Pembahasan Revisi UU Kementerian Negara

REI Dorong DPR Lanjutkan Pembahasan Revisi UU Kementerian Negara

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com