Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Menyebabkan Panas di Rumah?

Kompas.com - 15/02/2013, 11:25 WIB

KOMPAS.com - Penggunaan air conditioner seringkali bukan menjadi solusi mendinginkan ruangan. Kenali penyebab panasnya ruangan di rumah Anda.

Kenyamanan saat beraktivitas di ruang tak hanya tergantung pada suhu ruangan. Kenyamanan juga terkait pada elemen-elemen struktur yang "bekerja" menahan terpaan sinar dan menyaringnya sehingga panas tak masuk ke dalam ruangan.

Menjaga suhu yang nyaman bisa dengan mengurangi perpindahan panas di luar ruangan ke dalam bangunan. Begitu pula sebaliknya. Sebisa mungkin, kita harus bisa menahan perpindahan suhu dingin dari dalam ke luar bangunan. Perpindahan ini bisa terjadi dalam 3 proses, yaitu konveksi (convection), konduksi (conduction), dan radiasi (radiation).

Menurut Adi Bhakti, Project Sales Manager dari PT. MDU Anugerah, konduksi bisa terjadi karena ada perpindahan panas yang melalui benda berpenghantar. Contoh paling mudah adalah gelas teh yang bisa jadi panas karena menampung air panas.

Konveksi adalah perpindahan panas akibat adanya gerakan udara, yaitu udara panas naik ke atas dan udara dingin akan turun ke bawah. Angin pun bisa membawa udara panas ke dalam rumah. Sedangkan radiasi terjadi akibat adanya panas meresap dalam bahan atau material yang memiliki kemampuan meningkatkan suhu benda tersebut.

Contoh paling mudah adalah mobil yang terparkir di bawah terik matahari. Radiasi panas matahari akan menyebabkan isi mobil juga ikut panas meskipun mobil tertutup rapat.

Radiasi panas yang terakumulasi di dalam mobil adalah penyebabnya. Padahal, bisa jadi suhu di luar mobil tidak sepanas itu.

Tentu saja, hal itu juga bisa terjadi pada bangunan Anda. Untuk mencegahnya, Anda bisa menggunakan pelapis yang berfungsi sebagai insulasi panas yang berasal dari ketiga proses di atas.

Penggunaannya pun tak hanya untuk atap, melainkan juga dinding. Karena dinding yang biasanya menghadap ke barat pun bisa menjadi media konduksi dari radiasi panas.

(Indra Zaka Permana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com