Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Century 21: "Bubble" Hanya Isapan Jempol!

Kompas.com - 07/02/2013, 12:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekhawatiran akan terjadinya bubble (gelembung) pada pasar properti di Indonesia dinilai hanya "isapan jempol". Potensi gelembung properti masih jauh.

"Saya tidak melihat potensi bubble di Indonesia ini," ujar General Manager Century 21, F. Suherman, di Jakarta, Rabu (6/2/2013).

"Pengertian bubble murni itu adalah ketika sebuah harga naik, lalu pada satu titik harga jatuh. Di sini tidak pernah ada bubble seperti itu," lanjut pria yang juga menjabat sebagai Sekjen Ikatan Analis Properti Indonesia ini. 

Menurut Suherman, beberapa tahap menuju terjadinya bubble. Hal pertama adalah meningkatnya harga di satu area, kemudian ada media attention. Setelah hal itu terjadi, kemudian masuk periode greed, yaitu kondisi menjual mencoba melepas harga setinggi-tingginya.

Setelah sampai titik tertentu, lanjut Suherman, orang tidak lagi menginginkan properti tersebut. Maka, selanjutnya masuklah tahap denial, karena tidak ada lagi yang mau membeli properti hingga harganya turun.

"Bubbling mulai muncul, bahwa harga kemarin adalah harga bohong, harga imajiner. Di mana di Indonesia ada seperti itu?" kata Suherman.

Ia menjelaskan, pada titik terakhir, ketika konsumen tidak mau beli, harga properti akan mengalamu stagnasi. Jika permintaan turun dan pasokan berlebih, harga justeru akan turun.

"Selalu akan bersiklus begitu, selalu akan lewat. Amerika sudah lewat, sekarang sudah mulai recovery. Indonesia akan tiba juga pada tingkat itu, hanya saja kapan waktunya itu nomor satu," ujar Suherman. 

"Banyak orang mengandai-andai. Ada yang bilang setelah pemilu 2014 masih aman, lalu kenaikan harga BBM akan menimbulkan koreksi harga. Ya, tapi sepanjang suku bunga masih terkontrol, naik. Indikator utama pembelian rumah itu kan suku bunga," tandas Suherman.

Indikator yang menunjukkan, bahwa pasar properti Indonesia masih aman, menurut Suherman, adalah tingkat inflasi rendah, suku bunga masih terkontrol. Selain itu, ketentuan BI yang mengatakan 30 persen uang muka harus dipenuhi, sebenarnya sudah dilakukan sejak lama.

Menghadapi 2013 dan tahun-tahun setelahnya, Suherman mengatakan, bahwa kenaikan harga properti tidak dapat dielakkan. Namun, menurutnya masih dapat dijangkau oleh penduduk Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lalin Kendaraan Menuju Destinasi Wisata Religi Meningkat

Lalin Kendaraan Menuju Destinasi Wisata Religi Meningkat

Berita
Libur Panjang Waisak, 100.000 Tiket Whoosh Terjual

Libur Panjang Waisak, 100.000 Tiket Whoosh Terjual

Berita
Murah Meriah, Dua Bahan Dapur Ini Bisa Bikin Peralatan Stainless Steel Anda Kinclong

Murah Meriah, Dua Bahan Dapur Ini Bisa Bikin Peralatan Stainless Steel Anda Kinclong

Umum
Sekolah Internasional Kipina Kids Bakal Hadir di SouthCity

Sekolah Internasional Kipina Kids Bakal Hadir di SouthCity

Perumahan
Bendungan Cijurey Dibangun untuk Irigasi Kabupaten Bogor

Bendungan Cijurey Dibangun untuk Irigasi Kabupaten Bogor

Berita
Libur Panjang Waisak Berakhir, 156.347 Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Libur Panjang Waisak Berakhir, 156.347 Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Berita
Lalin Meningkat, 58.099 Kendaraan Lintas Tol Bali Mandara

Lalin Meningkat, 58.099 Kendaraan Lintas Tol Bali Mandara

Berita
Cara Tepat Membersihkan Peralatan Stainless Steel di Dapur

Cara Tepat Membersihkan Peralatan Stainless Steel di Dapur

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat Daya: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat Daya: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rote Ndao: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rote Ndao: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

[POPULER PROPERTI] Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com