Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua REI: Tinggal Tunggu Jokowi....

Kompas.com - 03/02/2013, 15:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Realestat Indonesia (REI) mengusulkan kepada pemerintah, baik pusat maupun daerah untuk kembali serius menata pola pembangunan kawasan Jakarta dan sekitarnya melalui urban renewal (peremajaan kota) dengan meningkatkan kualitas kawasan melalui land consolidation.

Demikian diungkapkan Ketua DPP REI Setyo Maharso saat mengikuti kegiatan REI Peduli yang menggelar bakti sosial berupa pembagian sembako, layanan kesehatan, dan bantuan perbaikan infrastruktur kepada korban banjir di tiga RW di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Sabtu (2/2/2013). Setyo mengatakan, pembangunan kawasan perumahan saat ini semakin lahap memakan lahan sehingga tidak cocok lagi untuk kota Jakarta dan sekitarnya.

"Vertical housing, yaitu rumah susun, itu merupakan pilihan terbaik. Menata kawasan perkotaan seperti kawasan kumuh tak cukup hanya melakukan program bedah rumah, tetapi harus melalui konsolidasi lahan," ujar Setyo.

Program bedah lingkungan dengan melibatkan pengembang bisa dilakukan untuk membangun vertical housing. Menurut dia, pemerintah sudah punya program pembangunan rumah susun sederhana.

"Nah, itu harus kembali digerakkan di Jakarta. Selain bentuknya tidak banyak memakan tempat, juga sebagai salah satu upaya penertiban kota dan peremajaan daerah kumuh oleh pemerintah daerah," ujarnya. 

Rusun sewa atau rusunawa, jelas Setyo, bisa diperuntukan bagi masyarakat yang awalnya tinggal di bantaran kali dan berpenghasilan rendah. Sedangkan rumah susun sederhana milik (rusunami) diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan menengah bawah yang tinggal di perkotaan.

"Pembangunan rusun bisa dijadikan bagian dari program pemerintah kota untuk menambah jumlah ruang terbuka hijau (RTH) dan area publiknya, sehingga lahan-lahan yang ada bisa dimanfaatkan secara maksimal bagi pembangunan kota Jakarta dan sekitarnya, tidak hanya untuk rumah," kata Setyo.

Ia menjamin, semua pengembang REI mendukung rencana Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) dan Gubernur DKI Joko Widodo untuk kembali menghidupkan program pembangunan "1000 Tower Rusunami" di Jakarta yang sempat mati suri. Setyo mengaku yakin dan optimistis, jika revisi aturan soal KLB (koefisien luas bangunan) yang ditetapkan dari 3,5 kembali menjadi 6, maka pembangunan 1.000 menara rusunami di Jakarta akan kembali marak.

"Saya tinggal tunggu Pak Jokowi mengembalikan KLB seperti zaman Pak Sutiyoso jadi gubernur. Kalau itu sudah bisa dilakukan, kita pasti bisa mewujudkan. Demand tinggi, banyak peminat, karena masyarakat semakin menyadari tinggal di rusun adalah salah satu cara aman dan nyaman terhindar dari bencana banjir," kata Setyo. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com