Penjualan Properti Turun di Awal Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan properti di Indonesia pada 2013 ini diperkirakan akan mengalami penurunan di awal tahun. Hal ini merupakan dampak penerapan down payment (DP) kredit properti minimal sebesar 30 persen untuk rumah tipe 70 meter persegi (m2) ke atas.

Demikian diungkapkan CEO Binakarya Propertindo Group (BPG), Go Hengky Setiawan, di Jakarta, Senin (28/1/2013), saat memaparkan nilai investasi perusahaan tersebut tahun ini. Hengky mengatakan, kendati aturan uang muka tersebut telah diterapkan Bank Indonesia sejak 2012 lalu, dampaknya masih dirasakan hingga tahun ini.

"Diperkirakan penurunan penjualan tersebut akan terjadi hingga kuartal I tahun 2013, namun selanjutnya penjualan properti kembali normal dan cenderung meningkat lagi. Itu pandangan saya secara pribadi," ujarnya.

Dia mengatakan, tahun ini BPG telah menyiapkan investasi sekitar Rp 2 triliun untuk dua tahun mendatang. Investasi tersebut akan diperuntukkan untuk pembangunan proyek-proyek baru kondotel maupun apartemen di Jabodetabek, Bandung, dan Bali.

"Investasi sebesar ini akan dilakukan secara bertahap selama 2013 sampai 2015. Investasi tersebut berasal dari penjualan produk properti, pinjaman bank, serta dana sendiri," kata Hengky.

Dia mengatakan, nilai investasi tersebut adalah investasi fisik, belum termasuk untuk pembelian atau investasi tanah. Adapun investasi sekitar Rp1 triliun dari dana tersebut akan dikucurkan untuk membiayai pembangunan superblok terdiri dari apartemen, ruko, perkantoran, dan hotel di kawasan Jakarta Utara.